Yaqoob mengatakan banyak poin menarik yang disampaikan JK. Dia mengingat ke belakang di mana AS campur tangan urusan internal negaranya sehingga menimbulkan peperangan.
Yaqoob bukan orang sembarangan. Dia merupakan putra sulung dari pendiri dan pemimpin pertama Taliban yaitu Mullah Omar.
“Di bidang politik, kami berharap Indonesia mendukung Afghanistan. Indonesia mempunyai anggota di UN dan tempat lain, tolong diangkat suara orang Afghanistan agar pemerintahan Afghanistan memiliki pemerintahan bebas yang tidak lagi dicampurtangani pihak lain,” kata Yaqoob.
Yaqoob menyebut Afghanistan kini masih dipandang miring dunia karena dipimpin Taliban. Namun sejatinya, menurut Yaqoob, Afghanistan saat ini ingin memiliki hubungan baik dengan semua negara termasuk AS.
“Afghanistan ingin punya hubungan baik dengan seluruh dunia, bahkan dengan negara Barat dan Amerika Serikat serta khususnya negara muslim. Kami sudah janji sekarang tidak akan mengganggu negara-negara lain tapi propaganda masih terjadi seolah di sini ada ancaman padahal kami sudah tegaskan tidak ada ancaman kepada siapapun,” kata Yaqoob.
“Amerika Serikat perang sama kami 20 tahun tapi kami siap punya hubungan politik dan lainnya dengan mereka,” imbuh Yaqoob.
Dia pun berterima kasih JK sudah hadir di Afghanistan dan melihat langsung perkembangan di negara itu. Dia menyadari bahwa perkembangan Afghanistan tentunya membutuhkan tangan-tangan lain termasuk JK.
Sebelumnya pada hari ini JK menemui Mohammad Younis Mohmand selaku Head of Afghanistan Chamber of Commerce and Investment atau Ketua Kadin Afghanistan. Keduanya membahas soal peluang-peluang bisnis antar-negara. (*)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.