Aksi Demo di Berbagai Daerah Murni Kemarahan Publik

oleh -

Bhima memandang kemarahan masyarakat ini diklaim tidak sejalan dengan data perekonomian ‘kinclong’ yang diumumkan pemerintah, yakni tumbuh 5,12 persen pada kuartal II 2025.

Padahal, ia menilai sangat sulit perekonomian tumbuh di atas 5 persen di tengah kondisi di lapangan seperti saat ini.

“Rebound ekonomi global bisa terlewatkan momentumnya jika daya beli domestik yang rendah bertemu dengan kemarahan publik. Relokasi pabrik dari luar negeri ke Indonesia untuk hindari kenaikan tarif AS berisiko terlewatkan. Hampir sulit tumbuh di atas 5 persen,” pungkasnya.

Baca Juga:  Kapolda Sultra Lantik 267 Bintara Muda Angkatan 50 Batalyon Abhinaya Puru50ttama

Sejumlah aksi demonstrasi terjadi di berbagai daerah di Indonesia pada Kamis (28/8) kemarin dengan membawa berbagai tuntutan.

Dalam aksi tersebut, seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan, tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Affan bukan peserta demo, ia sedang mengantarkan makanan saat demo berlangsung. Kematian Affan semakin memicu kemarahan rakyat.

Baca Juga:  Pasang Maklumat Pemerintah, Bentuk Sinergitas TNI Polri Cegah Covid-19

Hari ini, demonstrasi masih berlangsung di beberapa titik di Jakarta, seperti Senen dan Kwitang, Jakarta Pusat.

Unjuk rasa tak hanya meluas di Jakarta, tapi juga makin menyebar ke sejumlah daerah seperti Bandung (Jawa Barat) Surabaya (Jawa Timur) hingga Solo (Jawa Tengah).

Beberapa titik demonstrasi bahkan terpantau mulai rusuh. Selain menuntut keadilan untuk Affan, peserta demo juga juga memprotes gaji dan tunjangan fantastis anggota DPR.


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan