Jakarta, MitraSulawesi.id–Masjid di Indonesia merupakan tempat ibadah untuk pengembangan masyarakat dan persatuan umat. Selain itu, sebagai tempat untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, akhlaq mulia dan kecerdasan umat serta tercapainya masyarakat adil makmur.
Demikian disampaikan H Syafruddin saat menerima kunjungan studi banding Majelis Agama Islam Malaka, Malaysia ke Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang dipimpin Tn Haji Musa bin Mohd, Pegawai Tugas-Tugas Khas Majlis Agama Islam Melaka, pada hari Rabu, (30 Oktober 2019). Syafruddin didampingi didampingi Sekjen PP DMI, Imam Addaruquthni, dan pengurus DMI lainnya memberikan pengelaman dalam mengurusi masjid kepada delegasi dari Malaysia.
Syafuddin juga menjelaskan jumlah masjid yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 800.000. Namun semua masjid satu kehidupan muslim di Indonesia yang harmonis.
“Kehidupan yang harmonis menjadi kekuatan untuk perkembangan peradaban Islam di dunia,” ujar Syafruddin.
Tn Haji Musa bin Mohd, mengungkapkan, tujuan ke Indonesia karena ingin mengetahui pengelolaan masjid. Selain itu banyak sekali kegiatan-kegiatan positif di luar ibadah yang diadakan di masjid-masjid di Indonesia.
“Indonesia sangat istimewa karena banyak masjid yang tidak dibiayai oleh pemerintah, bahkan didirikan oleh masyarakat,” ujar Musa.
Musa juga mengemukakan kekagumannya karena banyak kegiatan pendidikan di masjid-masjid di Indonesia. “Kami ingin pelajari bagaimana masjid bisa menjadi lembaga pendidikan, ada masjid yang punya sekolah,” ujar Musa. (*)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.