Api Itu Membakar dan Melukai Jangan Buat Kami Gelisah !

oleh -
oleh
Penulis, Muhammad Kasim

Sidrap, MitraSulawesi.id–Saya teringat dengan sebuah video yang dilansir oleh salah satu kawan di akun media sosialnya, sebuah video yang tampak segerombolan anak kecil berdiri secara teratur memegang spanduk sambil memegang pengeras suara. Menyampaikan dengan sedikit tersimpuh malu dengan wajah yang nampak khawatir ” mereka meminta mobil liu-liu( pemadam kebakaran) alasannya mereka kasihan pada teman sebayanya yang harus kehilangan rumah dan seragam sekolahnya karena rumah mereka terbakar”. Logis kiranya mereka menuturkan itu, karena mereka khawatir suatu saat rumahnya akan menjadi sasaran amukan sijago merah dan pemadam kebakaran yang seharusnya bereaksi dengan cepat memberikan pertolongan pertama, hanya datang ketika rumahnya hancur lebur menjadi abu.

Saya yakini ini adalah bias dari berbagai kebakaran yang telah terjadi dibontonompo selatan. Diantaranya beberapa rumah didusun kokowa desa pa’bundukang, tiga rumah di dusun mandengeng desa tindang, satu rumah di dusun sabbala kelurahan bontoramba, satu rumah dijipang serta yang terakhir kita dengar daeng ganna’ harus menangis menyaksikan rumahnya dilalap api tanpa bisa berbuat apa-apa. Tentunya masyarakat geram melihat pemadam kebakaran yang datang di saat rumah sudah rata terbakar. Mengingat mobil pemadam itu berpangkal dipusat kota kabupaten gowa yang memiliki waktu tempuh menuju bontonompo selatan paling cepat empat puluh menit, sedangkan kebakaran yang notabenenya melalap rumah kayu itu hanya berdurasi kurang lebih lima menit. Apakah ini masih layak dikatakan tanggap cepat? Tentunya tidak, pada faktanya dilapangan.

Baca Juga:  Mau Dapat Bantuan Sembako dari Polres Gowa, Hubungi ini

Suatu bentuk kesyukuran pada masyarakat adalah kehadirian mobil damkar yang terlambat ini mampu mencegah tidak merembesnya api pada rumah terdekat, tetapi apakah mungkin kita harus tetap mempertahankan metodelogis seperti itu sedang disisi lain orang-orang harus kehilangan ruang peristirahatannya bahkan kehilangan harapan hidupnya. Maka wajar saja masyarakat dan sekelompok anak-anak pada video yang saya katakan tadi mengharapkan hadirnya unit damkar dan krunya dibontonompo selatan, yang saya rasa bukti dan pengalaman-pengalaman sudah jelas tergambar pada benak kita tentang ganasnya api di ujung selatan kabupaten gowa ini.

Baca Juga:  Bawaslu Gowa Memberhentikan Semua Jajaran Pengawas Pemilu

Sesaat yang lalu Setitik harapan masyarakat bontonompo selatan mengiringi pembagian mobil damkar dan ambulance berstandarisasi jepang dari pemerintah provinsi sulawesi selatan yang diberikan pada wilayah-wilayah yang membutuhkan itu. Doa saya pada hari itu dan mungkin masyarakat bontonompo selatan” mudah-mudahan bontonompo selatan mejadi salah satu rencana dalam ingin baik dari pemerintah itu”. Ternyata setelah itu diberikan pada kabupaten masing-masing bontonompo selatan tidak menjadi lirikan untuk hal itu. Apakah kobaran api yang kadangkala terjadi di daerah kami tidak memenuhi syarat kata “membutuhkan” itu?.

Baca Juga:  Bupati Adnan Harap Pembangunan Cimory Dairyland Menjadi Icon Terbaru di Gowa

Tentunya ini mengundang kritik dan tanya, apakah sebuah kesadaran dan lirikan pemerintah harus di mantik dengan gerakan dialogis? Atau mungkin sekelompok manusia harus berbondong-bondong kepusat kota untuk menyampaikan gelisah dan keinginannya? Tentunya ini menjadi gerak terakhir dari berbagai upaya untuk menyentil kesadaran bapak-bapak yang ada diatas itu. Saya rasa tulisan ini adalah salah satu upaya yang mewakili semangat berapi-api pemuda di bontonompo selatan yang masih senantiasa berpikir dan bermanusia. Mari saling menyadarkan dan saling mencintai karena sejatinya “ada sekelompok manusia dibontonompo selatan yang memiliki perasaan yang sama”. Semangat kami berapi-api tapi kami tak menginginkan ada api lagi di tanah kami.

Penulis
Muhammad Kasim


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.