Dr. Gaffar: Setelah Hasil Lap Anggota DPRD Gowa Negatif Corona

oleh -

Gowa, Mitrasulawesi.id– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gowa, menggelar jumpa Pers, terkait beredarnya informasi anggota dewan yang Reaktif Corona.

Hal ini disampaikan langsung ketua Komisi IV DPRD Gowa, Ramli Siddik Daeng Rewa, yang juga menjabat sebagai Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPRD Gowa, didampingi dr.Gaffar yang juga Kabid Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, dan Abdul Razak yang juga anggota legislatif fraksi Gerindra.

Menurut Ramli memang pada Selasa 5/5, telah dilakukan Repid Test yang mengikuti 22 anggota DPRD, dan sebagian lagi diluar anggota dewan yaitu Satpol PP, Sekwan dan beberapa staf dewan sebanyak 12 orang.

Baca Juga:  KPU Uji Coba E-Coklit, Bawaslu Gowa Terjun Langsung Akurasi Data

” Pada Repid Test memang ada yang reaktif sebanyak 12 orang, tetapi kami langsung karantina mandiri 8 orang, sementara yang 4 orang melakukan Repid Test diluar untuk melakukan Repid Test ulang dan hasilnya berbeda,” tuturnya di depan media, Jumat Pagi (8/5), di kantor DPRD.

Baca Juga:  Kasus Dugaan Korupsi Desa Latondu Ditingkatkan ke Tahap Penyidikan

Sementara itu dr.Gaffar telah menganjurkan 8 anggota dewan untuk karantina mandiri, untuk menunggu hasil lap.

“Hari ini ada 21 hasil lep yang keluar diantaranya 8 anggota dewan, dan hasilnya negatif semua,” tutur Gaffar saat memberikan penjelasan kepada media.

Menurut dr.Gaffar saat ini alat Repid Test yang digunakan dapat mendeteksi sejak awal dan akhir dengan cara mengecek langsung.

” Untuk lebih meyakinkan tidak apa apa 14 hari kedepan bisa Swab ulang,” papar dr Gaffar.

Baca Juga:  Pimpin Apel Pagi, Kasat Lantas Polres Gowa Beri Ucapan Selamat Hari Jadi Polwan Ke-72

Hal senada diutarakan Abdul Razak, yang juga salah satu Anggota dewan yang dinyatakan Reaktif, menduga alat yang digunakan sama dengan beredar di Bali, yang diduga ada kekeliruan.

” Setelah kami Rapid Test dan dinyatakan Reaktif, ada beberapa teman melakukan Repid Test ulang di tempat yang berdeba dan hasilnya negatif, kami menduga alat yang digunakan Dinkes Gowa sama dengan alat yang ada di Bali,” cetusnya di hadapan beberapa media.(Ar/WD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *