Makassar, MitraSulawesi.id– Tidak dapat kita pungkiri bahwa dimasa yang modern ini yang dimana tekhnologi makin berkembang, dan beberapa aplikasipun yang mulai berkembang juga salah satunya yaitu game yang seringkali dijadikan permainan yang hanya dimainkan disaat waktu luang saja, namun seiring berjalannya waktu sehingga salah satu dampaknya ya itu dunia gems yang saat sudah menjadi bagian dari kultur di dalam lingkungan masyarakat apalagi terkhusus kepada para anak-anak muda yang sangat gemar dengan beberapa gems online yang sedang tran pada masa kini
Ada banyak jenis game yang sering dimainin oleh masyarakat terlebih kepada anak muda bahkan sampai ke anak-anak. Menurut Pokkt, Decision Lab dan Mobile Marketing Association (MMA) yang melakukan studi terkait game di Indonesia menyebutkan jumlah gamer mobile di Indonesia mencapai 60 juta. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 100 juta pada 2020. Hasil studi bahkan menunjukkan, mayoritas aktivitas yang dilakukan masyarakat melalui smartphone yaitu bermain game (25%). Mereka rata-rata bermain game dengan duras 53 menit. Aktivitas lainnya yang dilakukan pengguna dengan smartphone yaitu bersosial media (17%), streaming video (12%), browsing (10%), dan belanja online (7%). Semakin hari kita tak dapat mengetahui bahwa kedepannya pengguna game online makin banyak dan juga bakal melekat dikehidupan di tiap-tiap masyarakat.
Bermain game online ini dilakukan terus menerus bermain game itu maka lambat laun akan mempengaruhi kepribadian terhadap pengguna game tersebut seperti halnya yang dikatakan dalam sebuah teori kepribadian Ivan Pavlov, yang menyatakan bahwa gejala-gejala kejiwaan atau kepribadian seseorang dilihat dari perilakunya secara terus menerus. Dalam hal ini Ivan Pavlov menggunakan anjing dalam eksperimennya terhadap kepribadian manusia.
Game online ini memiliki pengaruh cukup besar dalam kepribadian maupun dalam kehidupan seseorang itu sendiri, karena dengan bermain game itu sendiri dapat memunculkan jiwa-jiwa seseorang yang terpendam seperti ketika dalam permainan kita sangat berkeinginan buat menang, disini timbullah jiwa-jiwa semangat yang membara agar pantang menyerah. Seperti yang Huizinga percaya bahwa ada elemen kompetitif di setiap permainan. Namun demikian, bermain bukanlah sekadar menghalalkan segala cara untuk menang. Kita memang harus bisa berusaha lebih baik dari yang lain namun bukan berarti dengan menanggalkan semua etika yang ada.
Hidup ini juga sebenarnya penuh dengan elemen kompetitif di setiap aspek tidak hanya di esports saja. Anda, misalnya yang masih jomlo, harus bersaing dengan selusin pria lainnya dalam merebut perhatian gebetan Anda.
Dunia game ini dapat membuat seseorang tidak merasakan kesepian, dan juga banyak hal positive terhadap dunia game ini sperti dalam melatih kecerdasan dalam berpikir misalnya saja dalam dunia game kita berpikir dengan keras agar dapat memenang, dan juga bisa menjadi bahan pembalajaran dalam berbahasa asing misanya kita berbicara dengan orang yang berada diluar Indonesia.
Namun tidak bisa kita hindari dari kenyataan bahwa dihidup ini tidak hanya ada hal positife saja melainkan ada negatife juga yang ditimbulkannya, dampak negatifenya itu bisa seperti lupa waktu dengan pekerjaan dan terlena dalam dunia gema, juga bisa merubah kepribadian seseorang yang awalnya lembut menjadi suka berkata kasar karena mengenal game, juga dapat menimbulkan beberapa kesedihan akibat game itu.
Penulis
Andi Almadani M Oka
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.