Pemerintah Jangan Tebang Pilih Tegakkan Aturan PSBB

oleh -
oleh

Mitrasulawesi.id – Aktivis muda asal Gemei, Albar mengkritik kebijakan pemerintah pusat, pemprov dan pemerintah kota/kabupaten yang dinilai tidak konsisten dan tegas, dalam memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut Albar ketua Gemei jangan sampai masyarakat menilai ada tembang pilih dalam pelaksanaan penegakan hukum pelanggar PSBB di seluruh daerah. Pemerintah dengan tegas melarang orang berkumpul di masjid atau rumah ibadah lainnya, tapi tidak tegas di tempat lain.

Baca Juga:  Hari Bela Negara, Wabup Selayar Bacakan Amanat Presiden RI

“Mengapa pemerintah tidak keras juga dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, toko-toko yang masih buka serta di tempat lainnya,” ujar Albar.

Ia menilai, sikap konsisten pemerintah ini yang membuat munculnya dilematis ditengah masyarakat. Masyarakat akan mengikuti aturan pemerintah jika benar-benar konsisten dalam menegakkan aturan yang melarang semua orang berkumpul dimana saja tanpa terkecuali.

Baca Juga:  Didampingi Camat Tallo, Sekda Makassar Berikan Bantuan Pembangunan Mesjid 

“Tapi kenyataannya kan ironi, ada hal-hal yang sangat sulit diterima dengan akal sehat karena adanya pertentangan sikap dalam hal usaha memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Di satu sisi tegas, tapi di sisi lain longgar,” jelasnya.

Jadi percuma saja jika petugas rutin melaksanakan giat patroli dan penertiban tanpa adanya tindakan tegas ucapnya.

Untuk itu, Ketua Gemei meminta pemerintah untuk lebih tegas lagi menindak para pelaku usaha yang masih nekat dan tidak mengindahkan aturan PSBB.

Baca Juga:  Aktif di Kegiatan Politik, Bawaslu Luwu Utara Ingatkan Suaib Mansur Untuk Menahan Diri

“Aturannya harus jelas dan berikan perlakuan yang sama agar semua elemen masyarakat patuh pada aturan,” tegas Albar. (Rls/Mfd)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.