Manokwari, mitrasulawesi.id – Saat meninjau langsung pelaksanaan Latihan Yuddha Wastu Pramukha (YWP) Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri (Dikjurtaif) Abituren Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang II TA. 2019 (OV), Selasa (23/6/2020) di Rindam XVIII/Kasuari, Momiwaren, Manokwari Selatan, Papua Barat.
Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Ferry Zein dalam arahanya kepada para pejabat Rindam XVIII/Kasuari, seperti Danrindam, Wadanrindam, Kabaglat Rindam, serta para Pelatih Rindam XVIII/Kasuari,
“Saya ucapkan terima kasih kepada pelatih yang sudah menyiapkan dengan baik. Walaupun kita berada jauh di ujung negeri ini tetapi hal-hal teknis seperti materi keinfanterian (ilmu tentang taktik Infanteri) yang diberikan jangan sampai berkurang, jangan asal-asalan atau asal lewat saja. Untuk itu, pada saat melatih, saya berharap para pelatih melatih para siswa di sini dengan sungguh-sungguh, karena hakikatnya itulah ibadah kalian nantinya,”ujarnya
Lebih lanjut dikatakan Kasdam, perlu kita ingatkan kepada para pelatih untuk memiliki kesadaran dan inovasi dalam membangun realisme latihan secara sungguh-sungguh.
Kasdam juga menginginkan gar dibuat mekanisme untuk mengingatkan personel pendukung yang terlibat didalam latihan, sekaligus berani memberikan tegoran kepada para siswa peserta latihan apabila tidak serius atau tidak benar dalam menjalani latihan.
“Kita harus membangun realisme latihan agar mereka (siswa) akan berlatih dengan sungguh-sungguh. Ini yang perlu,” kata Brigjen Ferry Zein.
Kepada para pelatih, Kasdam berharap mereka menguasai materi-materi yang akan dilatihkan supaya para siswa mampu untuk memahami hal-hal yang kecil, terutama di tingkat regu.
“Saya berharap kepada pelatih menguasai hal-hal seperti ini jadi siswa harus paham hal-hal yang kecil terutama di tingkat regu. Inilah yang menjadi perhatian kita, terutama di dalam pemberian materi latihan,” ucapnya.
Dalam latihan berganda ini, lanjutnya, semua materi keinfanterian yang sudah diterima selama para siswa di basis, harus diuji.
Kasdam juga menyampaikan pesan kepada para siswa agar melaksanakan disiplin tempur lapangan yang benar-benar sesuai dengan teori yang diajarkan atau dengan kata lain, mempraktekkan teori sebenarnya.
“Ketika mereka (Siswa Dikjurtaif) nantinya bertugas si suatu tempat, maka ia akan ingat dulu pelatihnya pernah mengajarkan disiplin tempur. Mereka akan ingat pelatih-pelatihnya dulu mengingatkan contoh seperti sekarang. Itulah amal-amal pelatih kepada mereka selama mereka dinas dan memakai ilmunya. Dalam Islam disebut dengan amal jariyah,” kata Kasdam.
Diakhir arahannya, orang nomer dua di Kodam XVIII/Kasuari tersebut kembali menekankan agar latihan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya dan para pelatih diharapkan dapat memanfaatkan latihan ini untuk menguji semua materi yang sudah diberikan kepada para siswa selama pelajaran-pelajaran keinfanterian, juga pelajaran saat mereka menjalani pendidikan pertama (Dikma). (rls/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.