Forum Perputakan Lorong akan Perjuangan Intensif Pengelola

oleh -

Makassar,Mitrasulawesi.id– Ketua Forum Komunikasi Perpustakaan Lorong Desa (FKP2LD) Bachtiar Adnan Kusuma, kembali melebarkan sayap, untuk pengembangan literasi di Kota Makassar, Minggu (5/7).

FKP2LD menggandeng
Persaudaraan Muslim Indonesia (Permusi) Pesantren Lorong Raudhah Indonesia, yang berlangsung di Perpustakaan Lorong Pesantren Raudah Indonesia, Perumahan Mangga Tiga Peccerekang Biringkanaya.

Launching Perpustakaan Lorong Raudah Indonesia dan Pencanangan Wakaf Buku mengabil tema “Beriqra dengan Iman dan Ilmu”.

Menurut BAK sapaan akrab Backtiar Adnan Kusuma, pembentukan lorong ini adalah salah satu hal baru di Indonesia, yang mengawinkan ilmu akhirat dan dunia.

Baca Juga:  Covid-19 Mengepung Indonesia, DPR RI Minta Pemerintah Perhatikan Perusahaan Pers

“Peresmian ini adalah pertama di Indonesia menggabung konsep hafiz Qur’an dan Baca buku, kami yakin ini pertama di Indonesia terkhusus Sulawesi Selatan,” cetus Adnan.

Bukan hanya itu BAK juga terus akan memperjuangkan pengurus perpustakaan lorong untuk mendapatkan intensif buat pengurus.

“Kami sudah membahas intensif para pengelola perpustakaan lorong, agar dapat di perjuangan, apalagi hal ini sudah mendapat sinyal dari Gubernur dan kepal
Dinas Perpustakaan dan kearsipan,” cetusnya.

Baca Juga:  Bupati Buka Muscab Kwartir Pramuka Cabang Selayar

Sementara itu Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Moh Hasan Sijaya, SH, MH, melaunching Perpustakaan lorong mewakili Bunda Baca Selsel, Ir Hj Lies F Nurdin MFish.

“Atas nama Gubernur dan Bunda Baca Sulsel, mewaliki dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pengelola pesantren ini. Ini awal dalam mencerdaskan anak bangsa. Sesungguhnya mencerdaskan anak bangsa dari lorong-lorong di seluruh pelosok Indonesia,” ujar Moh Hasan.

Baca Juga:  La Tinro La Tunrung di Mata Anaknya

Lebih lanjut Hasan menguraikan bahwa perpustakaan lorong ini, bagian dari program Gubernur Sulsel 2600 perpustakaan seluruh Kabupaten di Sulsel.

“Gubernur Sulsel sudah memprogramkan seluruh kabupaten harus memiliki perpustakaan. Sehingga, Dinas Perpus dan Kearsipan Sulsel harus support, dan membantu pesantren ini, sebagai awal dibantu 10 juta. Sekarang kami lagi ingin menganggarkan memberi gaji kepada para relawan Perpustakaan, ini harapan kami,” tutup Hasan.(rls/tim)

Tinggalkan Balasan