Makna Hari Pahlawan Nasional Dimata Mahasiswa STAI DDI Sidrap

oleh -
Ketua Program Studi Ekonomi Syari'ah STAI DDI Sidrap, Andi Wahyuni

Sidrap, MitraSulawesi.id– Kepahlawanan hari ini dapat dilihat dari peradaban dari waktu ke waktu. Generasi sekarang tidak lagi berhadapan dengan musuh yang pernah terjadi seabad yang lalu, melainkan persoalan ketidakadilan yang merata dari berbagai aspek baik Ekonomi, Pendidikan, Sosial, dan lain sebagainya.

Yang belum tersentuh dan dinikmati oleh lapisan masyarakat Indonesia.
Generasi Milenial memiliki tugas yang sangat berat yaitu bagaimana menjadikan Negara yang kuat dan berdaya saing dalam berbagi sektor.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Kalimat ini tegas selalu dilontarkan untuk mengenang jasa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan.

Baca Juga:  3 Personil TNI Sidrap Bakal Pensiun, Dandim : Masih Banyak Bentuk Pengabdian Lain

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan sebagai momentum mengenang secara kolektif semangat patriotisme dan nasionalis para pejuang tanah air.

Demikian yang diungkapkan salah satu mahasiswa STAI DDI Sidrap, Andi Wahyuni.
Menurutnya Hari Pahlawan yang di peringati setiap 10 November agar kiranya dijadikan sebagai dorongan dan motivasi untuk menanamkan Nilai -nilai Kepahlawanan.

“Kondisi saat ini membutuhkan pahlawan -pahlawan baru yang kompatibel dengan tantangan kekinian. Ditengah Ancaman Krisis ekonomi, sosial, budaya dll, bangsa indonesia juga mengalami sebuah ancaman dan tantangan yang serius yaitu serangan mental dan ideologi”, tuturnya.

Baca Juga:  Meski Malam Hari, Petugas Pospam Terus Bekerja

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syari’ah ini juga menilai momentum mengenang Hari Pahlawan Nasional sebuah bentuk refleksi guna memajukan sebuah bangsa.

“Maka dari itu, makna kepahlawanan harus dipahami sebagai suatu kemajuan cara berfikir, berucap, dan bertindak dalam bentuk lain”, tambahnya.

Ia juga menilai perjuangan para Pahlawan dan generasi saat ini memiliki kesamaan dalam hal mempertahankan keutuhan Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga:  Jelang Pemilu 2024, Kapolres Sidrap Ajak Warga Bersinergi Jaga Keamanan Kamtibmas

“Dengan tantangan yang tak kalah ringan itu, sejatinya keberadaan pahlawan masa kini dan masa lalu sama mulianya. Perbedaanya yang saat ini dilawan bukan bangsa asing melainkan perilaku orang yang ingin merusak mental dan memecah ideologi negara”, tutupnya.(*)


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan