Opini : Adminstrasi Pendidikan Islam

oleh -
oleh
Penulis, Karmila Mahasiswa STAI DDI Sidrap Prodi PAI

Opini, MitraSulawesi.id– Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, di dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif dan semua materi yang diperlukan serta yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.

Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai proses maupun produk,adalah masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yang harus membuat perubahan di dalam dirinya sesuai dengan yang dihendakinya. Proses pendidikan terjadi di dalam diri individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan tidak sama dengan administrasi pendidikan.Dalam buku kurikulum, usaha-usaha perbaikan dalam bidang pendidikan dan administrasi pendidikan dari Departemen P dan K, dikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik personel, materiil maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Baca Juga:  Pandemi Membawa Keviralan Pada Resep Tik-Tok, Koki Dadakan Bermunculan

Peranan pendidikan dapat dipahami bukan hanya dalam konteks mikro(kepentingan anak didik yang dilayani melalui proses interaksi pendidikan),melainkan juga dalam konteks makro, yaitu kepentingan masyarakat luas.Dalam konteks mikro, pendidikan harus mampu memberikan layanan belajar mengajar kepada anak didik sesuai dengan kebutuhannya. Layanan belajar mengajar yang baik dapat dilakukan dengan memerhatikan keragaman karakteristik individual peserta didik. Sedangkan dalam konteks makro, pendidikan harus mampu merealisasikan relevansi antara hasil-hasil pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. Relevansi pendidikan dapat di upayakan dengan memperhitungkan dan mengantisipasi tuntunan serta harapan masyarakat seiring dengan laju perkembangan sosial, ekonomi, politik secara stimulan.

Dari segi kemampuan penyelenggara pendidikan, prinsip pertama mengisyaratkan pentingnya kemampuan memadukan berbagai komponen sumber daya potensial pendidikan sebagai kekuatan bagi terselenggaranya pendidikan. Prinsip kedua menunjukkan pentingnya mewujudkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat sebagai manifestasi dari konsep Community Based Education. Sedangkan prinsip ketiga mengisyaratkan pentingnya kemampuan menciptakan lulusan yang kompetitif.

Baca Juga:  Biografi Pendiri DDI

Ada beberapa fungsi dan peranan administrasi dalam pendidikan, yaitu antara lain perencanaan, pengoordinasian, pembiayaan, pengorganisasian,komunikasi, penilaian, kepegawaian, dan supervisi.Ilmu pendidikan esensinya merupakan ilmu terapan atau ilmu praktis.Sebagai ilmu terapan, ia memiliki dua dimensi yaitu teoritis dan praktis.Pemahaman mengenai unsur-unsur dasar ilmu pendidikan menjadi instrumen untuk dapat memahami sifat-sifat ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan,antara lain bersifat teoritis, empiris, sistematis, deskriptif, normatif, prespektif, historis dan praktis.Sebagai ilmu, ilmu pendidikan bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakikat objek itu,melainkan mempelajari pula bagaimana aksinya dalam tindakan.Ilmu pendidikan berkutat dengan persoalan dan posisi manusia dalam pendidikan secara universal.

Baca Juga:  Industri Bertahan Atau Dipukul Mundur

Pemosisian manusia dalam pengarus utamaan pendidikan dapat dilihat dari dimensi antropologis, normatif, aspiratif, dan praktis. Dimensi antropologis beranjak dari asumsi bahwa manusia memiliki potensi. Dimensi normatif mengandung makna bahwa pendidikan selalu berkaitan dengan perlakuan apapun bentuk, situasi, dan substansi yang membangunnya. Dimensi aspiratif mengandung makna bahwa manusia itu memiliki disposisi atau kecenderungan, keinginan, kebutuhan, harapan dancita-cita. Banyak orang memasuki bangku pendidikan menjadi alat untukmenggapai sesuatu seperti posisi strategis dalam masyarakat, pekerjaan yang layak hingga mengisi waktu luang. Dimensi praktis mengandung makna bahwa ilmu pendidikan dipraktikkan sebagai aplikasi dari teori yang sudah teruji atau sebatas poduk nalar akal sehat tingkat tinggi yang dimiliki oleh penggagasnya.

Objek atau sasaran administrasi dalam pendidikan dapat diedakan menjadi tiga bidang, yaitu bidang materil, bidang personel, dan bidang kurikulum.

Penulis
Karmila

Tinggalkan Balasan