Mantan Kabid PA Badko HMI Sulselbar Nilai PB HMI Tidak Paham Makna Dies Natalis

oleh -
oleh
Pemilik Akun Facebook Muhamad Akbar (Akar)

Makassar, MitraSulawesi.id– Siapa yang tidak kenal organisasi kemahasiswaan yang satu ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ?

Bulan Februari merupakan bulan bersejarah organisasi Himpunan Mahasiswa Islam. Di bulan ini tepatnya 05 Februari 1947 peristiwa terbentuknya organisasi kemahasiswaan yang di pelopori salah satu pahlawan nasional, Lafran Pane.

Menyambut peristiwa bersejarah di atas dunia maya (media sosial) ramai twibbon yang beredar dengan tajuk Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam 75.

Twibbon dengan tajuk Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam 75 mengundang komentar dari warga net, salah satunya pengguna Akun Facebook Muhamad Akbar (Akar). Melalui postingan di akun Facebook ia menilai Pengurus Besar (PB) HMI mendorong tajuk Dies Natalis tidak melalui study komparatif.

“Dies Natalis adalah tajuk perayaan hari lahir HMI yang didorong oleh PB HMI. Tetapi justeru kata dan kalimat yang menyimbolkan perayaan ini dalam pandangan awam kami justru tidak melalui study komparatif,” tulis Muhammad Akbar pada postingan Facebook, pada hari Kamis 03/02/22.

Baca Juga:  Kepala Pasar Tidak Maksimal, Dirut Evaluasi Kinerja

Dalam postingannya ia menjelaskan arti kata dari Dies Natalis.

“Dies (Hari) Natalis (Natal). Apakah HMI sedang merayakan hari natal ? Bukan klasifikasi yang dibutuhkan tetapi membenahi maksud perayaan dengan kata dan kalimat yang tepat yang berangkat dari study komparatif yang matang, apa lagi sekelas Pengurus Besar HMI,” tulisnya.

Postingan Muhammad Akbar di Facebook dengan Nama Akun Muhammad Akbar (Akar)

Melalui postingan itu, Ia juga menaruh curiga terhadap Pengurus Besar HMI tidak memahami makna kata dari tajuk yang di dorong pada momentum menyambut hari lahir HMI.

“Diskursus yang kami selalu bangun dalam forum-forum training HMI agar generasi harus melampaui kata dan menyelami kedalaman makna dari kata. Tetapi tajuk yang didorong oleh PB HMI membuat kami curiga bahwa yang masuk dalam struktur HMI tidak mengerti apa arti kalimat, arti kata, mungkin saja huruf-huruf yang menyusun kata tidak dipahami,” tulisnya pada paragraf ke 5.

Baca Juga:  Temui Walikota Makassar, Syaikh Muraweh Mousa Bahas Kondisi Rakyat Palestina

Dipenghujung tulisannya ia menilai orang-orang yang mengikuti memeriahkan hari lahir HMI dengan twibbon yang bertajuk Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam 75 merupakan gambaran dari maksud pepatah Bima “B’atu Lata Kalete B’ote” sebuah pepatah dari Bima.

” Judul pada tulisan kasar ini, dimaksudkan untuk menjelaskan situasi yang sedang berkembang yang memenuhi beranda sosial media tentang perayaan hari lahir HMI sebagai organisasi tercinta. Jika harus menerima begitu saja, benarlah bahwa kita hanya akan seperti kalimat pada judul “B’ATU LATA KALETE B’OTE”.

Baca Juga:  Kadispora Dampingi Asisten 1, Tinjau Lapangan Balap di Biringkanaya

“Pepatah BIMA Menggambarkan Orang yang ikut-ikutan tanpa tahu apa yang diikuti. Digambarkan seperti monyet bersayap, karena monyet bersayap mustahil maka itulah simbol tertinggi yang mewakili perilaku orang yang ikut-ikutan tanpa mengetahui perihal yang diikuti,” tulis Muhammad Akbar Ex Kabid PA Badko HMI Sulselbar.

Dalam pantauan kami postingan pemilik akun Facebook Muhammad Akbar (Akar) telah di bagikan sebanyak 5 kali seja artikel ini diterbitkan.(HK/tim)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.