JAKARTA, MitraSulawesi.id– Terkait polemik tentang pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar atas temuan 189 pondok pesantren terafiliasi terorism, para pimpinan Pondok Pesantren di Indonesia sepakat memaafkan Komjen Pol. Boy Rafli Amar.
Hal di atas disampaikan para pimpinan pondok pesantren saat bersilaturrahmi antara Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Drs Syafruddin M.Si bersama para Kyai, pimpinan Ponpes serta Forum Alumni Ponpes di Indonesia yang berlangsung di Gedung DMI Jalan Matraman Jakarta Timur, Sabtu (5/1/2022).
“Sudah selesai. Nggak ada lagi masalah. Apalagi kan Kepala BNPT telah meminta maaf. Jadi nggak perlu lagi dibahas” tegas KH. Luqman Hakim Haris Dimyati, Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Termas.
Pernyataan Kyai Luqman yang lebih akrab disapa Gus Luqman tersebut langsung diamini seluruh peserta yang hadir termasuk Wakil Ketua DMI Komjen Syafruddin.
Wakil Ketua DMI Syafruddin juga berharap agar hal ini sudah tidak perlu dikembangkan dan dipersoalkan lagi apalagi seluruh pimpinan Ponpes telah memaafkan Boy Rafli dan juga Kepala BNPT telah menemui Ketua DMI Pusat M.Jusuf Kalla dan meminta maaf.
“Sudah ketemu Majelis Ulama, sudah ketemu Pak JK, Dewan Masjid Indonesia di sini lantai 9, sudah clear” tambah Syafrudin yang juga digelari Gus Jendral para Kiyai pada pertemuan tersebut.
Lanjut mantan Wakapolri, para pimpinan Ponpes yang mewakili ribuan pondok pesantren di Indonesia telah sepakat memaafkan dan tidak mempersoalkan lagi.
“Para pimpinan pondok pesantren yang hadir pada sore ini sekaligus mewakili ribuan pimpinan pondok pesantren lainnya sudah tidak mempersoolkan lagi masalah itu,” imbuhnya.
Hadir dalam pertemuan dan silaturrahmi tersebut diantaranya Ketua Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG), Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang NTB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM), Pengasuh Pondok Pesantren Termas, Pacitan Jawa Timur KH. Luqman Hakim Haris Dimyati, Presiden Perhimpunan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (P3i), Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas Kuningan Jawa Barat, Dr. KH. Tata Taufik , Ketua Umum Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda (FSKM), Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah 1, Brebes Jawa Tengah Gus Akomadhien Sofa, Ketua Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Banten
Drs. KH. Anang Azhari Ali, M.Pd.
Dari Jakarta juga hadir Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Dr. KH. Sofwan Manaf, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran Tangerang KH. Ahmad Jameel, serta Sekum P2I, Pengasuh Ma’had Aly PP As-Shiddiqiyah, Jakarta, KH. Abdul Kholik, M.A, dan puluhan peserta lainnya.
Komjen (Purn) Syafrudin melalui sambutannya mengatakan, menghadapi era bonus demografi Indonesia yang akan masuk pada tahun 2045 nanti, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan para pimpinan Pondok Pesantren serta Kyai se Indonesia sepakat untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari unsur pesantren. Hal itu dimaksudkan untuk menjawab tantangan masa depan Indonesia.
“Kita persiapkan pesantren dalam rangka mempersiapkan manusia unggul, yang cendekia,” ujar Syafrudin.
Dia juga menjelaskan pihaknya telah menyelesaikan penyelarasan kurikulum antara Al Azhar Kairo dengan Ponpes di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk memudahkan para santri melanjutkan pendidikan di Kampus Al Azhar Kairo.(*)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.