Papua,Mitrasulawesi.id– Workshop Pengembangan Kurikulum Berbasis Merdeka Kampus Merdeka (MBMK) Program Studi Administrasi Bisnis Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP) Yayasan Pendidikan Islam di Tanah Papua (YAPIS).
Dr.Dahlan S.Pd, M.Pd, M.Si yang ditunjuk sebagai ketua Program menuturkan pengembangan Kurikulum MBKM melalui Meeting Zoom bersama dosen se-Indonesia dan Direktur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek RI, Selasa (6/9).
Dosen tetap YAPIS ini pun mengharap Proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
“Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan, Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa,” tutur Pria yang pernah mengikuti jenjang perkuliahan di UNM Makassar.
Selain itu Dr. Dahlan juga mengingatkan atas tugas dan tanggung jawab mahasiswa sebagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, diantaranya melakukan magang/ praktik kerja di Industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/ proyek independen, dan mengikuti program kemanusisaan.
“Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya,” tuturnya di dalam sambutannya.(Ar/tim)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.