JENEPONTO, MITRASULAWESI.ID – Mamfaatkan lahan tandus di Desa Bontojai Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto (Sulsel) untuk lahan pertanian Jagung Kuning seluas 50 hektar dan persawahan 30 hektar yang tadinya lahan ini lahan tandus, hanya ada pohon lontara yang tumbuh liar.
Hal ini disampaikan oleh Darwin, Konsultan pertanian Biota Grup PT. Tunas Harmoni Abadi, Sabtu (26/11/22) untuk rencana pembukaan lahan tandus seluas 250 hektar peruntukan pertanian Jagung Kuning dan Padi.
“Alhamdulillah penanaman perdana seluas 25 hektar sudah terlaksana dan selesai hari ini jum’at 25 November 2022 dengan menggunakan varietas biota 18,” ujar Darwin kepada Media ini.
Lanjut Darwin, selama pendapingan ia juga menggunakan pupuk hayati biotani bersama pupuk cair organik lengkap Biotani Plus, Pestisida Nabati dan Biofungisida tanpa kimia. Biayanya murah dan produksi tinggi.
“Kami mnggunakan sistem mekanisasi, artinya serba alat yang kerja. Selanjutnya lokasi 250 ha untuk Jagung Kuning dan Padi sudah berjalan,” ujar Darwin mendampingi pemilik lahan, Ir. H. Alamzah Mahadi Kulle yang juga Ketua Koni Kabupaten Jeneponto.
Kata Darwin, pada tanaman jagung per 10 hari di sprey. Untuk tanaman Padi per 15 hari sampai masa produksi. Pemupukan pada jagung mulai usia 10 hari sampai masa produksi 6-7 kali, kalau padi 5-6 kali, ujarnya.
Lahan keseluruhan 250 hektar dan di kerja secara bertahap. tahap awal 50 ha peruntukan jagung kuning varietas Biota 18 dan menggunakan pupuk cair organik lengkap Biotani Plus, Pestisida Nabati dan Biofungisida tanpa kimia yang ramah lingkungan dan aman di konsumsi oleh manusia. 30 hektar untuk persawahan dengan varietas cakrabuana 5. Keseleluruhan tahap pertama 80 ha.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.