Anggota Komisi VI DPR RI Rapsel Ali Bahas Peran Strategis Waskita dalam Pembangunan IKN

oleh -

Waskita berhasil meraih proyek jalan di IKN ini dikarenakan pengalaman Waskita Karya dalam membangun jalan tol Trans Jawa dan jalan tol Trans Sumatra, serta berbagai jembatan antara lain Jembatan Merah Putih Ambon, Jembatan Pasopati Bandung, dan Jembatan Kali Kuto Semarang.

Kemudian, Waskita juga dipercaya untuk mengerjakan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan kontrak senilai Rp639 miliar.

Pembangunan IPAL ini akan menjadi support utama dalam pengelolaan air limbah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan – Ibu Kota Negara, sehingga tetap menjaga kualitas air tanah & mengurangi pencemaran lingkungan.

Pekerjaan proyek ini rencananya akan dikerjakan dalam waktu 742 hari dan akan selesai pada akhir tahun 2024. Sementara lingkup pekerjaan Waskita antara lain yaitu, pekerjaan persiapan, unit IPAL, pekerjaan mekanikal & elektrikal, jalan & lanskap dan dehidrator lumpur.

Rapsel Ali, menyebutkan bahwa kepercayaan Pemerintah kepada Waskita berdasar pada dasar yang kuat. Selain prestasi dan pengalaman telah menuntaskan ratusan mega proyek Waskita juga terus berkembang dari segi teknologi dan Transformasi digital.

Waskita Karya kini sedang berupaya untuk meraih gelar National Lighthouse. Sebagai informasi, National Lighthouse Industri 4.0 menjadi contoh dalam transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0. Perusahaan – perusahaan ini dianggap layak menjadi role mode! bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia.

Untuk memperdalam materi dan wawasan peserta tentang IKN, pda kegiatan sosialisasi ini Hj. Andi Mutmainnah sebagai Pemateri pertama memaparkan tentang Konsep pembangunan IKN ini dari Tinjauan Teknis, Desain, Tata Ruang, serta pola pembangunan yang berkelanjutan.

“IKN memiliki Visi sebagai Kota Paling berkelanjutan, yang berarti didesain aman, nyaman dan ramah lingkungan,” kata Ina.

Pemateri kedua H. Rakhmat Zaenal, lebih dalam membahas tentang dinamika sosial, kontroversi, legalitas, serta manfaat pembangunan IKN tersebut ditinjau dari aspek ekonomi dan sosio-kultural, yang dipaparkan secara lugas dan disertai dengan dialog interaktif. (#*#/Red)


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses