Hal ini ditambahkan peserta lain, juga disesuaikan dengan jumlah tabungan dan keuntungan di daerahnya.
Selain itu kata Saiful Arif, juga perlu disisihkan dari CSR tersebut sejumlah tertentu sebagai Dana Cadangan, misalnya untuk membantu warga atau daerah yang terkena bencana.
Sementara Plt. Sekda Provinsi Sulsel Andi Aslam Patonangi dalam sambutannya sebelum membuka RUPS tersebut menyatakan RUPS merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap tahun sesuai regulasi. Untuk tahun ini ada dua agenda utama yakni RUPS Tahunan Tahun 2022 dan RUPS LB Tahun 2023, paparnya seraya menjelaskan posisi dan fungsi direksi sesuai regulasi.
Dalam laporan tahunan direksi PT. Bank Sulselbar, ada 33 pemegang saham sampai periode 31 Desember 2022. Dua puluh Lima di Sulawesi Selatan dan 8 di Sulawesi Barat. Selayar berada di urutan ke 8 di antara 24 Kabupaten /Kota di Sulsel dengan jumlah modal yang di sertakan sebesar Rp 63.349.000.0000. Terbanyak, Luwu Timur sebesar RP 153.000.000.000, disusul Wajo di urutan kedua sebesar RP 97.049.000.000, ketiga Makassar RP 91.148.000.000; keempat Soppeng Rp 88.849.000.000;, kelima Bone Rp 80.439.000.000; ke enam Enrekang Rp 73.542.000.000; ketujuh Pangkep Rp 71.306.000.000;
kedelapan, Kepulauan Selayar RP. 63.349.000.000, ke sembilan Pinrang Rp 58.300.000.000, dan ke sepuluh Maros RP. 57.374.000.000. Total modal yang distor oleh 33 pemegang saham sebesar Rp 2.187.068.000.000, pungkas Saiful.
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.