mitrasulawesi.id – Siti khadijah binti Khuwailid merupakan istri pertama Nabi Muhammad SAW. Saat menikah dengan Khadijah, Rasulullah masih berusia 25 tahun. Sedangkan Siti Khadijah sudah berusia 40 tahun dan berstatus sebagai seorang janda.
Siti khadijah wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan. Boleh dikatakan dua Pertiga (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah binti khuwailid.
Harta dan kasih sayang Siti khadijah menjadi penopang dakwah suaminya, ia juga wanita pertama yang dapat merasakan jiwa kenabian pada diri Nabi Muhammad SAW.
Perannya dalam menyukseskan dakwah Islam, Ia rela mengorbankan harta dan materinya demi menjaga agama Allah Swt.
Namun ketika wafat, tak selembar kain kafan pun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di sa’at menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.
“Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”
Kemudian Sayyidah Khadijah memanggil anaknya Fatimah Azzahra dan berbisik.
“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba. Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri.” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal.
Mendengar itu, Rasulullah berkata.
“Wahai Khadijah, Allah swt menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.