Tak hanya itu, Dansatgas Letkol Inf Syafruddin juga mengatakan perbaikan dan perawatan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satgas pamtas RI-PNG Yonif 725/Wrg untuk mengatasi kesulitan masyarakat yang ada di kampung tetop.
“Penyediaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ini merupakan salah satu kewajiban TNI yang tertera dalam 8 wajib TNI yaitu mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya”, tutupnya.
Masyarakat Kampung Tetop terlihat sangat antusias dan sangat senang karena telah dibangunkannya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dari personel Satgas Yonif 725/Woroagi.
“Saya Andreas iwonop Bamuskam kampung Tetop bersama masyarakat Tetop, mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada bapak2 TNI terkhusus Anggota Pos Tetop atas Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sehingga memberikan kami penerangan dari kegelapan selama kurang lebih 2 Tahun terakhir, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan memberkati langkah bapak TNI, Hidup TNI, Merdeka”, imbuhnya.
“Kami juga sangat berterimakasih kepada Dansatgas khususnya satgas yonif 725/Wrg dengan adanya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kami masyarakat kampung Tetop merasa sangat terbantu karna kami bisa mendapatkan listrik untuk penerangan pada malam hari “, lanjutnya.
Untuk diketahui sebelumnya PLTA tersebut dibangun oleh Satgas Yonif Mekanis 516/CY pada tahun 2020, namun 2 tahun terakhir kondisinya sudah tidak berfungsi, atas inisiatifnya kemudian Satgas Yonif 725/Woroagi melanjutkan untuk memperbaiki PLTA tersebut demi penyediaan listrik khususnya penerangan malam untuk masyarakat Kampung Tetop, Distrik Iniyandit, Kab. Boven Digoel, Papua Selatan. (#*#)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.