“Saya tidak pernah menerima uang Rp 30 juta dari ibu kandung Andi Defia Ningsi. Saya juga tidak pernah menerima uang Rp 40 juta dari dia Andi Defia Ningsi, luar biasa fitnah Defia. Dia tidak sadar bahwa kita semua akan meninggal dan semua perbuatan kita pasti akan dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat nanti,” kata Bau Malang.
Lanjut Bau Malang mengatakan bahwa kebohongan yang ditutupi dengan kebohongan, akan selamanya mencari kebohongan lain untuk menutupi kebohangan itu. Maka orang tersebut hidupnya akan selalu merasa gelisah dan diselimuti perasaan takut dan selamanya ucapannya tidak akan pernah konsisten.
Inilah ciri ciri orang yang berani memfitnah saya dan memfitnah ibu kandungannya sendiri.
Kalau dari awal bohong maka seterusnya akan berbohong, jelas Bau Malang. Memang dari awal gelagatnya sudah kelihatan setelah memblokir nomorku.
“Waktu itu, saya selalu mendesak menanyakan BPKB mobil saya untuk segera dikembalikan karena dia sudah meminjam sertifkat rumah untuk dijadikan jaminan pinjaman.
Anehnya lagi, bisanya BPKB mobil saya dimasuk ke pembiayaan tanpa persetujuan saya sebagai pemilik.
Saya tidak pernah ketemu pihak pembiayaan dari makassar untuk diminta persetujuan atau bertandatangan persetujuan BPKB Mobil saya dijadikan jaminan.
Karena kasus ini sudah dilaporkan ke Polisi maka biarlah polisi melakukan tugasnya dan saya sangat yakin akan pemeriksaan polisi, dan kita tunggu saja Kasusnya sampai di Pengadilan. (#*#)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.