Sulfiana menyebutkan Mattompang atau membersihkan benda pusaka yang sudah menjadi tradisi dari sejak dahulu oleh para raja raja dan rakyatnya dan dilanjutkan oleh generasi ke generasi sampai sekarang.
“Kegiatan ini sangat baik bagi generasi muda, sehingga dapat mengenal dan menggali budaya yang ada di Kabupaten Bone,” tutur Sulfiana kepada mitrasulawesi.id, Jumat, (28/2/25).
Kata Sulfiana, mereka membersihkan dengan menggunakan perasan jeruk nipis yang sudah dipotong sebelumnya. Proses itu lebih menjiwai penyatuan dengan pembersihan bilah badik melalui tangan pemiliknya.
“Kegiatan ini, selain melestarikan salah satu budaya yang ada di bone, sembari mengenalkan bahwa badik tidak lagi menjadi benda sebagai alat kriminal tetapi lebih kepada nilai spritual dan identitas sebagai lelaki Bugis bone. Kegiatan ini tentunya sebagai wadah silaturahmi,” ungkap Sulfiana.
Mengingat dinas kebudayaan merupakan mitra dari komisi IV dengan adanya kegiatan ini dinas terkait dapat memberikan ruang kepada generasi muda yang ada di kabupaten Bone.
Bukan hanya dinas terkait tapi dinas lainnya juga dapat melibatkan generasi muda untuk hadir dan ikut serta pada saat menjelang hari Jadi Bone,” tutup Sulfiana Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra.
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.