Kebijakan Provider Ancam Pedagang Pulsa Disaat Daya Beli Masyarakat Melemah

oleh -

Medan, mitrasulawesi.id – Di tengah perekonomian yang semakin tidak menentu, di mana harga-harga kebutuhan pokok terus naik, daya beli masyarakat melemah, dan pengangguran meningkat, kini jutaan pedagang pulsa di Indonesia menghadapi ancaman baru. Isue provider besar tiba-tiba menerapkan kebijakan sepihak, membatasi penjualan paket data hanya 3GB dengan harga Rp35 ribu, tanpa ada pilihan lain. Jumat (13/3/2025).

Kebijakan ini sontak memicu gelombang protes dari pedagang pulsa di berbagai daerah. Mereka merasa usaha yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi keluarga kini semakin sulit bertahan. Dengan semakin mahalnya harga barang, biaya hidup yang meningkat, serta kondisi bisnis yang tidak menentu, kebijakan ini justru menambah tekanan bagi mereka yang menggantungkan hidup dari sektor ini.

Baca Juga:  Dihadapan Veteran dan Warakawaru Ini Yang Disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari

“Kami ini bukan karyawan provider, tapi kenapa aturan dibuat seakan-akan kami harus tunduk pada aturan sepihak? Padahal, selama ini kamilah yang membantu mereka menjual produk ke masyarakat!” keluh Jeff Hardi Salim, seorang pedagang pulsa di Medan yang sudah menjalankan bisnis ini selama 15 tahun.

Baca Juga:  PAD Perikanan Selayar Bisa Capai Miliaran Rupiah Menggunakan Chek Poin

Ancaman bagi Jutaan Pedagang

Bagi jutaan pedagang pulsa di Indonesia, bisnis ini bukan hanya sekadar usaha kecil, melainkan sumber penghidupan yang sudah menopang keluarga mereka bertahun-tahun. Dengan kebijakan baru ini, mereka kini dihadapkan pada situasi sulit, pelanggan merasa dipaksa membeli paket yang tidak sesuai kebutuhan mereka, sementara pedagang kehilangan fleksibilitas dalam menawarkan pilihan yang lebih beragam.


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan