Kategori dewasa pun tidak kalah sengit. Setelah melewati perjuangan panjang, sejumlah hadiah berhasil diraih peserta, di antaranya telepon genggam, dispenser, kompor gas, rice cooker, mixer, kipas angin, dan bendera Merah Putih.
Sementara itu, pohon ketiga yang semula disiapkan khusus untuk anggota Polres, dialihkan untuk masyarakat karena tingginya antusiasme warga.
“Karena antusiasme yang cukup tinggi, maka pohon ketiga akan tetap diperuntukkan bagi masyarakat, karena Polri adalah untuk masyarakat,” ujar Kapolres yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari penonton dan peserta.
Tak hanya itu, hadiah utama bendera Merah Putih pada pohon ketiga bahkan dinaikkan nilainya dari Rp1 juta menjadi Rp4,5 juta. Namun hingga adzan Magrib berkumandang, tidak ada satu pun tim yang berhasil meraihnya. Menyikapi hal tersebut, Kapolres mengambil keputusan untuk membagikan hadiah secara merata kepada seluruh peserta.
“Meski tidak ada yang berhasil mencapai bendera pada tiang ketiga, saya melihat semangat, kerja keras, kebersamaan, dan antusiasme yang luar biasa. Untuk itu hadiah tetap akan diberikan dan dibagikan secara merata kepada semua peserta yang telah berpartisipasi,” tegasnya saat menutup kegiatan.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Cabang Selayar, Ny. Aulia Didid, Wakapolres, para pejabat utama, perwira dan personel Polres, serta ratusan masyarakat yang larut dalam semarak kemerdekaan.
Lomba panjat pinang yang pertama kali digelar di lingkungan Polres Kepulauan Selayar ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak warga berharap tradisi ini dapat dilanjutkan setiap tahunnya, bukan hanya sebagai hiburan rakyat, tetapi juga sebagai momentum menumbuhkan rasa persatuan dan nasionalisme.
(Humas Polres)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.