Olympiade, Kemunafikan Barat dan Perang Terhadap Agama

oleh -

Oleh: Shamsi Ali Al-Kajangi

Hari-hari ini hajatan oleh raga dunia dalam segala bidangnya sedang berlangsung di Prancis. Tentu saja mata manusia dari berbagai penjuru dunia menatapnya. Dan sudah pasti perhelatan itu menjadi perhelatan akbar yang ditunggu-tunggu banyak orang.

Kali ini saya tidak membahas tentang olah raga dan/atau kontingen dan perolehan medali negara-negara peserta. Tapi lebih kepada aspek-aspek lain yang terkait dengannya. Termasuk aspek politik, ekonomi, sosial budaya bahkan agama. Karena dalam dunai yang sedang mengalami berbagai ujian saat ini segalanya menjadi sangat sensitif.

Baca Juga:  Pengadilan Agama Kabulkan Permohonan Cerai Talak Ustadz Abdul Somad

Salah satu hal yang disoroti jauh sebelum acara ini berlangsung adalah kemunafikan Prancis dan panitia pelaksana dalam meloloskan atau sebaliknya melarang negara-negara untuk berpartisipasi di kompetisi olah raga dunia itu. Rusia misalnya, sejak lama dijatuhkan vonis melarangnya menjadi peserta karena dianggap melakukan pendudukan dan pembunuhan di Ukraine. Tapi sebaliknya Israel yang menjajah Palestina sejak 1948 dan telah melakukan pembantaian dan kekerasan sejak lama kepada bangsa Palestina diperbolehkan menjadi peserta yang terhormat.

Baca Juga:  Entry Meeting, BPK RI Periksa Laporan Keuangan di Polda Sultra

Bagi saya semua itu tidak mengejutkan sama sekali. Double standard dan kemunafikan dunia Barat bukan hal baru. Selama ini kemunafikan itu telah menjadi tontonan terbuka dunia yang memalukan. Berbagai perilaku mereka pertontonkan dengan membuka borok-borok yang menjijikkan seperti ini. Hampir dalam segala aspek kehidupan manusia.


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.