Oleh Shamsi Ali Al-Newyurki
Komunitas Muslim New York, Amerika bahkan dunia, boleh berbangga. Hadirnya sosok Zohran Mamdani dalam pertarungan memperebutkan posisi walikota New York menjadi catatan sejarah yang fenomenal. Tidak saja karena Zohran adalah Muslim dan imigran pertama yang menjadi calon walikota dari Partai Demokrat. Tapi memenangkan pertarungan pencalonan Partai demokrat juga secara fenomenal. Banyak yang tidak pernah membayangkan bagaimana seorang anak muda, baru di dunia politik, Muslim pula, mampu mengalahkan Andrew Cuomo, seorang mantan Gubernur dengan nama yang sangat populer dengan 13% suara kemenangan.
Sebenarnya hampir semua hal yang terkait dengan kampanye ZM (Zohran Mamdani) menjadi catatan sejarah di Kota New York. Selain yang disebutkan di atas, juga Zohran mampu membangun pergerakan (movement) yang menjadi kekuatan dahsyat yang menggoncang perpolitikan New York bahkan Amerika dalam kurun waktu yang relatif singkat. Dalam beberapa bulan mampu menarik lebih 50,000 volunteer, mengetuk pintu lebih dari 2 juta warga di Kota New York. Pergerakan ini akhirnya menjadi catatan sejarah di mana kemenangan ZM itu dengan partisipasi pemilih terbesar dalam sejarah “primary election” di Kota New York.
Hal lain yang bisa dianggap bersejarah adalah bahwa ZM barangkali adalah politisi pertama di Kota New York yang terbuka menentang genosida Israel di Palestina sekaligus mengakui hak kemerdekaan Palestina. Bahkan politisi pertama di Kota New York yang pertama menentang penyebutan Israel sebagai negara Yahudi. Tentu karena konsistensi ZM kepada equalitas dan keadilan universal. Sesuatu yang bagi politisi lain tidak saja tabu. Bahkan menjadi momok menakutkan karena kekuatan lobby Yahudi Israel atau AIPAC di Amerika. Dan Kota New York dikenal sebagai Kota dengan penduduk Yahudi terbesar di luar Israel.
Kemenangan Zohran harus dikawal
Kemenangan besar ZM di primary election lalu ternyata masih mendapat tantangan yang tidak mudah. Selain terasa konspirasi untuk mengganjalnya menuju kemenangan di bulan Nopember mendatang, juga fakta pahit bahwa masih banyak pembesar-pembesar Partai demokrat sendiri yang belum memberikan dukungannya. Banyak alasan yang dikemukakan. Dari alasan karena belum berpengalaman di Pemerintahan, juga karena dianggap programnya yang ambisius dan tidak realistik. Namun semua itu terbantahkan dengan realita kemampuan ZM dalam memimpin dan mengelolah kampanye. Dan kalau berbicara tentang pengalaman pemerintahan tentu kita diingatkan oleh Presiden Barack Obama yang baru menjabat dua tahun Senator, terpilih menjadi Presiden yang dianggap salah seorang yang berhasil dalam sejarah kepresidenan Amerika.
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.