Mengawal Kemenangan Zohran Jauh ke Depan

oleh -

Sejujurnya walaupun disembunyikan sedemikian rupa dan dipermak dengan ragam kebohongan, kita sadar bahwa penolakan sebagian pembesar Partai demokrat mendukung ZM bukan karena programnya yang dianggap ambisius. Bukan juga karena ideologi politik sebagai demokrat sosialis. Melainkan karena dua hal terutama; satu, karena dia adalah seorang Muslim. Dan dua, karena pembelaannya kepada hak kemerdekaan bangsa Palestina.

Untungnya masyarakat Kota New York adalah masyarakat yang sangat terbuka dan dewasa. Bahwa identitas pribadi dalam kehidupan publik adalah hak pribadi yang tidak perlu dusik dan terusik dengannya. Karenanya keyakinan dan agama ZM bukan menjadi isu besar bagi mayoritas warga Kota New York. Mereka melihat ZM bukan tentang siapa dia. Tapi apa yang ditawarkan untuk mengurangi beban hidup warga di Kota dunia ini.

Mungkin yang lebih mengejutkan adalah perkiraan sebagian pengamat yang menyangka jika ZM tidak akan mendapat dukungan karena pandangan politiknya yang jujur dan konsisten dengan nilai-nilai Universal, termasuk keadilan untuk semua (justice for all). Pandangan politik ini menjadikan ZM tidak goyah dalam menentang pembunuhan massal dan genosida yang terus terjadi di Gaza, Palertina. Penentangannya kepada Pemerintahan zionis Benjamin Natanyahu ternyata membuka mata banyak warga New York, termasuk masyarakat Yahudi sekalipun, bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah isu kemanusiaan dan hati nurani. Keberanian ZM ini mengetuk akal sehat dan hati nurani mereka. Tidak sedikit di kalangan warga Yahudi yang berubah pikiran mengenai genosida di Gaza. Mereka yang tadinya memberikan dukungan buta kepada Israel, kini sebagian tersadarkan akan realita yang sesungguhnya. Kenyataan ini yang menjadikan ZM mendapat dukungan lebih dari 37% suara pemilih warga Yahudi di Kota New York.

Posisi ZM dalam menyikapi Palestina-Israel dijadikan oleh lawan-lawan politiknya sebagai senjata untuk melemparkan tuduhan antisemitisme. Hal ini diperkuat dengan realita jika ZM adalah seorang Muslim. Hal ini pula yang mendorong saya menginisiasi pembentukan “Muslim-Jewish Leaders Coalition for Zohran”. Koalisi yang tidak saja bertujuan memberikan dukungan kepada Zohran. Tapi juga menepis tuduhan anti semitisme kepada Mayor Mamdani kelak.

Pada akhirnya saya hanya ingin mengingatkan semua pendukung Zohran Mamdani, khususnya Komunitas Muslim, bahwa perjalanan menuju kemenangan itu semakin jelas. Namun kita juga tersadarkan bahwa semakin nampak kemenangan itu juga semakin menggunung rintangan di hadapan kita. Karenanya saya mengajak semua untuk tetap bahkan semakin menguatkan tekad perjuangan untuk mewujudkan sejarah dan impian kita di Kota New York.

Mari kita kawal kemenangan Zohran Mamdani tidak saja hingga tangggal 4 Nopember mendatang. Tapi menjadi kewajiban kita semua untuk mengawalnya jauh ke depan. Karena kita ingin melihatnya tidak saja sukses memenangkan pemilihan walikota. Tapi juga melihatnya sukses dalam menjalankan Pemerintahan Kota New York dan memenuhi janji-janji politiknya untuk semua warga New York.

Dengan kesuksesan itu, Kota New York akan mengenang jika pernah ada seorang Muslim walikota yang hebat, mampu, dan berhasil. Namanya Zohran Kwame Mamdani. Semoga!

Manhattan, 10 September 2025

*A proud New Yorker


Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan