Hari Ahad, 22 September kemarin, saya kembali mendapat Kehormatan menjadi pembicara di acara Konvensi Tahunan NABIC (North American-Bangladeshi Islamic Community) di New York. Acara ini mengambil tempat di St. John University salah satu universitas Katolik yang terletak tidak jauh dari Masjid kami, Jamaica Muslim Center. Hadir sebagai pembicara utama (Keynote) adalah Sr. Dalia Mugahed, Direktur Istitute for Social Policy and Understanding. Juga Prof. Mohamed Ataul Karim, Vice President Universitas Massachusetts.

Rencana pilpres di Amerika hari-hari ini telah ada pada tataran puncaknya. Suasana kampanye untuk mendukung dan memilih calon Presiden dan calon Wakil Presiden negara adidaya ini semakin panas. Serang menyerang antara kandidat dan para pendukungnya, sebagaimana juga lazimmya pilpres di Indonesia, semakin tajam. Masing-masing memposisikan diri pada posisi yang terbaik dan yang lainnya kurang bahkan tidak sesuai dengan harapan Amerika.

Sebagai seorang imigran, Muslim asal Indonesia, pernah mengenyam pendidikan dan tinggal di beberapa negara, lalu kini telah tinggal di Amerika lebih dari separuh umur, tentu saya banyak mengapresiasi kebaikan dan kelebihan yang dimiliki oleh negara ini. Dengan segala kekurangannya Amerika merupakan negara yang hebat, maju, dan kuat. Istilah super power (adi daya) mungkin tidak lagi relevan. Tapi dalam banyak hal Amerika masih “on the top”(teratas) dalam banyak kemajuan duniawi.