Sidrap,Mitrasulawesi.id– Seorang Ulama/Muballiq yang ternama, Beliau seorang keturunan Arab dan dilahirkan di Rappang kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan, pada hari Selasa, Syawal tahun 1313 H atau bertepatan dengan tahun 1895 M.
Syeh Ali Mathar adalah orang pertama yang menjabat sebagai kepala urusan keagamaan di wilayah Sidenreng Rappang, dan Ajatappareng pada umumnya yang pada saat sekarang ini sama dengan kepala Departemen Agama.
Sebagai seorang Ulama pada saat itu, beliau bukan hanya berda’wah melalui ceramah atau khotbah agama yang pada saat itu juga sangat sulit menemukan orang yang bisa berkhotbah. di samping itu beliau juga mendirikan sekolah agama, kelompok pengajian agama dan kegiatan sosial lainnya.
Syeh Ali Mathar juga aktif dalam organisasi seperti Muhammadiah dan merupakan salah satu pendiri organisasi Muhammadiah di wilayah Sidenreng Rappang.
Syeh Ali Mathar juga seorang pejuang dalam menentang pemerintah penjajah baik pada masa pemerintah Belanda maupun pada masa pemerintahan Jepang. Syeh Ali Mathar selalu menolak kerja sama dengan pemerintahan Belanda dan Jepang.
Sekolah agama yang pertama beliau dirikan yaitu bernama UNNORRAFIQ yang bertempat didekat rumah beliau sebelah Barat Masjid Raya Rappang, kemudian para murid dan santrinya banyak yang berdatangan dari segala penjuru wilayah seperti dari daerah Palopo, Enrekang, Wajo, Pinrang, Pare dan daerah lainnya. Beliau juga mendirikan Majelis dengan nama Ta’limuntuk kaum hawa.
pada tahun 1951, Syeh Ali Mathar secara resmi mendirikan sekolah agama di Rappang yang merupakan cikal bakal dari Yayasan Sekolah Madrasah Tsanawiyah dan Aliah YMPI Rappang yang bertempat di sebelah timur Mesjid Raya Rappang sekarang ini.
Kegiatan keagamaan yang dirintis oleh Syeh Ali Mathar ini, mendapat dukungan dan bantuan penuh dari teman dan rekan-rekan seperjuangannya seperti H. Ambo Dalle, Abdul Pabbaja dan tokoh ulama lainnya di Sulawesi Selatan. Karena pesatnya kegiatan keagamaan di Rappang saat itu, sehingga kota Rappang terkenal sebagai salah satu kota di Sulawesi yang banyak mencetak para Da’i sekaligus Ulama.
Seiring dengan jalannya waktu, Syeh Ali Mathar menderita sakit sehingga kegiatan syiar agama dilanjutkan oleh murid-muridnya seperti Prof. Ali Yafie. Syeh Ali Mathar menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Oktober tahun 1958 di rumah sakit Stella Maris Makassar.
Karena jasa-jasa beliau dalam Syiar Agama, Organisasi dan Kebangsaan, maka nama beliau di diabadikan menjadi nama salah satu Jalan di Kota Rappang ibukota lama kabupaten Sidrap sebelum dipindahkan ke Pangkajene yaitu Jalan Ali Mathar.(Abdul)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.