Makassar, MitraSulawesi.id–Pandemi akibat virus corona (COVID-19) membuat masyarakat melakukan segala kegiatan bermanfaat dalam mengisi kekosongan.
Kebijakan pemerintah dalam menerapkan Social Distancing hingga Physical Distancing membuat segala kegiatan yang berada berada diluar harus dilaksanakan dirumah. Para pekerja melaksanakan Work From Home (WFH) dan proses belajar mengajar menjadi Study From Home. Hal ini membuat penghuni rumah memiliki waktu luang yang membuat bosan.
Untuk mengisi waktu luang, segelintir orang melakukan berbagai aktivitas. Salah satunya memasak, baik makanan ringan maupun makanan berat. Adapula orang-orang yang ingin berbagai resep makanan tersebut yang diunggah pada social media.
Akhir-akhir ini Tik-Tok sedang booming karena pengguna aplikasi tersebut dapat berkreasi mulai dari menyanyi, berjoget dan menari. Namun, beberapa orang yang gemar memasak memanfaatkan aplikasi tersebut untuk membagi resep minuman, makanan dan kue-kue. Konten tersebut membawa keviralan karena cara pembuatan makanannya yang cukup mudah dan praktis serta mengandung kelucuan.
Hal ini membuat koki dadakan bermunculan, karena bagi orang-orang yang memiliki keahlian memasak yang standar saat menyaksikan vidio tersebut membawa rasa ingin tahu untuk mencoba sebab cara pembuatannya cukup mudah.
Sebagai pengguna sosial media hal ini menyinggung Teori Uses and Gratifications (Blummer & Katz). Teori ini dikemukakan oleh Blummer dan Kartz (1974). Dalam teori ini mereka berpendapat bahwa penggunakan media berperan aktif dalam memilih media yang ingin digunakan. Sehingga, bisa dikatakan sebagai pihak utama dalam proses komunikasi. Pengguna memiliki pilihan dalam menentukan media untuk memuaskan kebutuhannya.
Penulis
Nurul Izzah
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.