Pasca Wabah Corona, HKTI Komitmen Bantu Petani Stabilkan Penjualan

oleh -

Soppeng,Mitrasulawesi.id– Pemuda Tani Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Soppeng, melakukan silaturahmi bersama Dewan Penasehat, Badan Pertimbangan Organisasi dan Dewan Pengurus bertempat di Cafe 888 Jl. Lompo Watansoppeng.

Selama masa pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi harapan besar masyarakat dalam hal ketahanan pangan. Pemuda Tani HKTI Soppeng memberi atensi besar akan hal ini, dengan sebelumnya telah melakukan Diskusi Webinar tentang menjaga stabilitas pangan di tengah pandemi Covid-19 21 Mei lalu.

Baca Juga:  Anjungan Losari Segera Di Buka, Ini Syarat yang Harus Dilakukan Pedagang

Memasuki masa New Normal dan aktivitas mulai kembali, Pemuda Tani melakukan silaturahmi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Brainstorming menghasilkan agenda kerja untuk ditindaklanjuti ke depannya.

Ketua Badan Pertimbangan Organisasi, Muh. Eka Syafri Agelsyah mengatakan,
Problem petani saat ini adalah mereka butuh jaminan pasar.

Baca Juga:  Mobil Merah Tabrak Trotoar, Polisi Cium Sabu-sabu

“Pertanian saat ini membutuhkan Jaminan lemparan buat pertanian sehingga usaha dapat kembali normal.”

Menyambung dari BPO, Ulil Amri selaku Ketua Pemuda Tani HKTI Soppeng mengatakan, dari banyaknya persolan, pemasaran tidak sedikit petani keluhkan, olehnya itu kedepan.

“Soppeng wajib memberikan langkah soluktif dengan membuat Marketplace berbasis online serta bebera agenda lapangan lainya kita akan eksekusi segera ide-ide yang kita gagas bersama hari ini”, tutur Ulil.

Baca Juga:  Dihadapan Para Tokoh Agama, Pangdam XVIII/Kasuari : Mari Menjaga Perdamaian, Persatuan dan Kesatuan di Tanah Papua

Silaturahmi sekaligus brainstorming dihadiri oleh anggota Dewan Penasehat, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi, dan jajaran pengurus pemuda tani. (rls/tim)


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.