Jakarta.Mitrasulawesi.id –Kondisi pandemi yang melanda Indonesia menjadikan banyak sektor usaha terkena imbasnya. Tidak sedikit pula yang harus tutup untuk selamanya.
Menurut Financial Planner, Nanda Faradewi, belajar dari kondisi saat ini, pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) harus memiliki perencanaan keuangan yang baik. Walaupun kondisi yang sama pada tahun berikutnya belum tentu terjadi.
“Kita harus belajar dari kondisi ini walaupun kondisi yang sama belum tentu terjadi di tahun-tahun berikutnya. Tetapi satu hal yang bisa kita pahami bahwa, sewaktu-waktu bisa saja terjadi kondisi yang serupa yang mau tidak mau kita harus siap menghadapinya,” kata Nanda, usai memberikan seminar perencanaan keuangan di Menara Kadin, Jakarta (04/11).
Letak permasalahan yang kerap terjadi terhadap para pelaku usaha adalah belum bisa membedakan keinginan dan kebutuhan, kurangnya informasi terhadap pengelolaan keuangan pribadi, dan belum stabilnya pemasukan dan rutinnya pengeluaran.
“Belum lagi rayuan online shopping, aplikasi e-commerce, aplikasi Mbanking dan promo-promo menarik lainnya,” jelas Nanda lagi.
Alumni magister manajemen Trisakti itu mengungkapkan, yang paling merasakan dampak pandemi Covid 19 ini adalah usaha yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik. Sehingga tidak siap dihadapkan dalam situasi-situasi dadakan seperti saat ini.
“Benar bahwa secara keseluruhan sektor usaha baik menengah, mikro, maupun kecil merasakan dampaknya. Tetapi jika memiliki perencanaan ekonomi yang baik maka dampat itu bisa diminimalisir. Olehnya itu, pandemi ini harus kita jadikan pelajaran bahwa perencanaan keuangan yang baik itu bagian dari pondasi usaha,” ungkap Nanda. **
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.