Gowa mitrasulawesi.id – Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI) HMI Cabang Gowa Raya telah menyelesaikan diskusi daring lemi 7 kali tiap pekan lewat wadah aplikasi zoom meeting, Jum’at (9/4).
Diskusi daring yang diadakan lemi dalam rangka landasan pengetahuan ekonomi organisasi lemi yang barusan aktif kembali, setelah fakum berpuluh tahun. Selain dari pada itu, diakusi memberikan pemahaman tata kelola ekonomi di desa lewat Bum-Desa masih banyak yang awam mengenai regulasi dan tata kelola usaha tepat di masing-masing desa.
Tak hanya itu Fahrizal Ubbe selaku Formateur Direktur Eksekutif Lemi HmI Cabang Gowa Raya mengatakan kegiatan daring ini sebagai landasan teori dan pengalaman praktisi, akdemisi dan perwakilan kepala desa yang telah berhasil mendampingi Bumdes dalam menggali potensi usaha di desa.
“Insyallah setelah ada bekal dari hasil diskusi daring, maka kami dari pengurus lemi Hmi cabang Gowa Raya akan turun mengabdi dengan memilih salah satu desa di Gowa yang belum berkembang, agar kami bisa dampingi selama 6 bulan, dalam proses pembinaan tata kelola desa lewat Bumdesnya,” lanjut Ube sapaan panggilan akrabnya.
Diskusi daring yang di adakan lemi, tidak terlpas dari ide dan gagasan kakanda kami di HmI yakni Ismail Suardi Wekke selaku akademisi dan juga Akademi Tunas Cendekia dan The Jusuf Research Center for Bugis Makassar Cultural studies Universitas Muslim Indoensia (UMI) Makassar.
“Ini akan jadi diskusi daring terakhir Lemi, setelah dilantik pengurus Lemi Hmi Cabang Gowa Raya, kita segera akan mrlaksanakan kampus merdeka, denga turut serta mengabdi lewat pendammpingan salah satu Bumdes di desa yang ada di Gowa,” kata Ismail Suardi Wekke.
Peserta daring yang dihadiri dari berbagai latar belakang profesi, mulai mahasiswa, akademisi, praktisi, bumdesa, terkhusus pengurus lemi cabang gowa raya yang akan melaksanakan program pendampingan Bumdesa. (ril)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
