SELAYAR, mitrasulawesi.id – Usia yang sudah renta dan hidup di bawah garis kemiskinan membuat kehidupan Hasiah (73), sangat memilukan. Warga kampung Jammeng, Desa Laiyolo Baru, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar itu hidup sebatang kara di sebuah rumah panggung kecil.
Kisahnya diketahui setelah beberapa wartawan mendatangi tempat tinggalnya yang berjarak kurang lebih 20 kilometer dari pusat kota. Disana, ia menghabiskan harinya seorang diri tanpa anak dan sanak keluarga yang menemani.
Sejak suaminya meninggal beberapa tahun lalu, nenek Hasiah mencoba bertahan hidup sendiri. Terlebih, ia tidak dikaruniai seorang anak.
Rumah nenek Hasiah berukuran sekitar 3×6 meter. Kondisinya boleh dibilang tak layak huni, hanya ada bilik kecil berdinding triplek yang menjadi pemisah dapur dan tempat ia biasa beristirahat.
Memasuki usia senja, nenek Hasiah tak sanggup lagi bekerja mencari nafkah. Luput dari perhatian pemerintah, membuatnya hanya berharap pada belas kasih kerabat dan tetangga terutama untuk makan sehari-hari.
“Iya, tidak pernah dapat bantuan sama sekali. Selama ini hanya tetangga yang datang bantu-bantu kalau ada keperluan ataupun saat sedang sakit,” Katanya saat ditemui, Kamis (19/8/2021).
Nenek Hasiah sesungguhnya sudah didaftarkan sebagai warga yang mendapatkan bantuan dari program pemerintah yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Namun, hingga kini sudah bertahun-tahun lamanya bantuan yang dinantikan tak kunjung datang.
“KTP dan Kartu Keluarga saya sudah ada di kepala dusun. Katanya diambil untuk persyaratan dapat bantun, tapi sampai sekarang tidak pernah ada yang datang,” lanjutnya.
Nenek Hasiah tidak bermimpi untuk tinggal di istana yang bergelimang kemewahan. Dia hanya berharap bisa mendapat bantuan dari pemerintah layaknya masyarakat lain yang membutuhkan.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.