Opini : Guru Di Era Pandemi

oleh -
oleh
Penulis, Nurul Istiqomah Siswi SMA Negeri 2 Sidrap

Opini, MitraSulawesi.id– Awal tahun 2020 dunia dikagetkan oleh virus yang berasal dari Tiongkok Corona. Banyak hal yang terdampak olehnya seperti lapangan pekerjaan diperkecil, perekonomian menurun drastis.

Salah satu hak setiap manusia adalah mendapatkan pendidikan. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Sayangnya pendidikan berkualitas dan bermutu tidaklah cukup tanpa dibarengi dengan dukungan siswa.

Sebab Siswa merupakan generasi penerus bangsa, oleh karenanya, sebagai penerus bangsa kita wajib untuk mempertahankan negeri ini, seperti kata peribahasa “Kalau bukan kita, siapa lagi.” Belajar dengan giat merupakan salah satu bentuk dukungan kita dalam mempertahankan negeri ini sebagai generasi penerus bangsa. Bukan begitu teman-teman ?

Masa pandemi sangat berdampak pada dunia pendidikan, seperti yang kita ketahui bersama, pembelajaran yang dulunya tatap muka kini harus belajar dari rumah, hal ini masih asing, bagi kita sehingga menimbulkan Culture Shock disamping itu juga banyak kesulitan yang dihadapi oleh tenaga pengajar dan para siswa dan siswi dalam pembelajaran online, seperti koneksi internet yang buruk, paket data yang cukup mahal, dan pemahaman siswa dalam mendalami materi pembelajaran. Belum lagi jika daerahnya terpelosok atau pedalaman.

Baca Juga:  Dampak Covid-19 Mengubah Tradisi Lebaran Tahun Ini

Meski demikian, pembelajaran jarak jauh ini tidaklah menjadi masalah bagi para Guru atau tenaga pengajar. Yah, kami (siswa) banyak belajar dari semangat dan usaha mereka untuk mengoptimalkan proses pembelajaran mengajar guna mencerdaskan generasi bangsa.

Baca Juga:  Opini: Mengenal Sosok Sri Mulyani

Banyak hal yang menarik di balik pembelajaran jarak jauh ini, seperti saat sesi zoom guru dan siswa terlihat interaktif dan sangat antusias dalam proses pembelajaran, di balik itu juga terdapat seorang guru yang tak kenal waktu untuk merespon siswa yang merasa kesulitan dalam proses pembelajaran baik dari segi kepahaman materi pelajaran maupun hal-hal lainnya.

Rasa lelah sepertinya kata itu tidak ada dalam kamus kehidupan seorang Guru, karena rasa lelah seorang Guru akan terbayarkan saat melihat siswa-siswinya berhasil dan mencapai impian. Tinggal kita yang memilih maukah kita membayar rasa lelah mereka atau tidak.

Guru terus membimbing, mendampingi, mengarahkan, mendidik, dan mengevaluasi siswa dan siswinya untuk mencapai impian mengorbankan tenaga dan seluruh raganya untuk mengabdi dan berjasa dengan rasa ikhlas mengajar tanpa henti dan batas. Tugas guru tinggal menebalkan garis garis samar kodrat yang dimiliki sang anak bukan menganggap anak sebagai kertas kosong.

Ilmunya sangat begitu berguna dan berarti, bahkan ilmunya itu bisa digunakan sampai jenjang dunia kerja. Sepenting itu guru dalam dunia pendidikan jasa-jasanya tak sebanding apapun lagi.

Baca Juga:  Opini : Pemuda dan Demokrasi

Penulis
Nurul Istiqomah


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.