Apa Itu Pubertas
Pubertas merupakan salah satu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara seksual. Anak laki-laki maupun perempuan akan melalui lima tahap pubertas dan pada akhir proses, mereka akan mencapai kematangan seksual.
Pada saat pubertas, remaja laki-laki maupun perempuan akan merasakan adanya perubahan secara fisik dalam tubuh mereka. Perubahan itu terjadi dikarenakan hormon yang dihasilkan dan dilepaskan tubuh saat menginjak masa pubertas.
Anak-anak yang mengalami perubahan bentuk fisik mungkin akan kebingungan. Di sinilah peran orang tua untuk mendampingi dan mengedukasi anaknya yang sudah remaja mengenai pubertas.
Ciri Fisik Pubertas pada Anak Perempuan
Pada perempuan umumnya pubertas terjadi lebih cepat dua tahun daripada laki-laki. Pubertas pada perempuan mulai terjadi di usia 8 tahun hingga 13 tahun.
Dikutip dari Cleveand Clinic, pada remaja perempuan pubertas akan menyebabkan berbagai macam perubahan pada tubuh seperti:
1. Payudara Mulai Tumbuh
Hal pertama yang umum terjadi ketika remaja perempuan mengalami pubertas adalah tumbuhnya payudara dan area areola mulai membesar. Hal ini biasanya terjadi saat memasuki usia sekitar 8 hingga 13 tahun.
Seiring bertambahnya usia, payudara akan tumbuh semakin besar. Dalam prosesnya terkadang payudara mungkin akan terlihat besar sebelah atau sakit saat disentuh.
2. Tumbuhnya Rambut di Kemaluan dan Ketiak
Awal-awal masa pubertas pada usia 8 hingga 13 tahun, akan sedikit muncul rambut di kemaluan. Hal ini juga bersamaan dengan tumbuhnya rambut di ketiak.
Rambut di kemaluan maupun di bawah ketiak sedikit kasar dan keriting terkadang membuat remaja perempuan menjadi malu. Sehingga orang tua di sini harus memberikan edukasi jika hal tersebut lumrah terjadi ketika pubertas.
3. Menstruasi
Tanda pubertas selanjutnya pada remaja perempuan adalah menstruasi. Kebanyak menstruasi pada remaja perempuan terjadi ketika mereka menginjak usia 12 sampai 13 tahun, atau kurang lebih 2 tahun setelah tumbuhnya payudara.
Menstruasi umumnya diawali dengan munculnya bercak darah dari vagina yang bisa terlihat pada noda merah yang ada di celana dalam. Kejadian ini akan terus rutin terjadi seiring bertambahnya usia.
4. Wajah Berminyak dan Berjerawat
Saat memasuki masa pubertas, sering kali remaja perempuan dihadapi dengan permasalah kulit wajah berminyak. Belum lagi masalah dengan tumbuhnya jerawat di wajah.
Ciri-Ciri Pubertas Anak Laki-Laki
Dikutip dari Cleveand Clinic, pubertas juga berdampak pada perubahan tubuh remaja laki-laki. Berikut adalah tanda-tandanya:
1. Pertumbuhan Alat Kelamin
Pada remaja laki-laki pubertas diawali dengan tanda bertambahnya ukuran alat kelamin yaitu testis dan penis. Tidak ada patokan baku kapan hal itu terjadi, namun biasanya akan dimulai saat usia 9 sampai 18 tahun.
Perubahan ukuran testis dan penis setiap remaja berbeda-beda. Hal ini tak perlu dikhawatirkan karena sesuatu yang normal terjadi.
2. Tumbuh Rambut pada Daerah Kemaluan dan Ketiak
Seperti perempuan, remaja laki-laki akan mengalami tumbuhnya rambut-rambut halus di sekitar kemaluan dan ketiak. Setiap orang tidak sama, tergantung pada masa pubertasnya.
3. Suara Jadi Lebih Berat
Pembesaran ukuran laring, yaitu organ di mana pita suara terletak akan membuat suara remaja laki-laki terdengar lebih berat. Kondisi ini sering dikenal sebagai pecahnya suara laki-laki. Hal ini normal terjadi karena tubuh sedang beradaptasi dengan ukuran laring yang baru.
Suara pecah ini akan terjadi selama beberapa bulan dan biasanya terjadi pada rentan usia 12-16 tahun. Setelah itu, suara akan terus berkembang hingga sempurna dan biasanya menetap pada usia 17 tahun.
4. Mengalami Mimpi Basah
Saat pubertas remaja laki-laki akan mengalami mimpi basah, yaitu ejakulasi yang terjadi saat tidur. Mimpi basah dapat terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon testosteron dalam tubuh. Seiring bertambahnya usia, intensitas mimpi basah akan berkurang.
Peran Orang Tua saat Masa Puber Anak
Terkadang perubahan tubuh yang signifikan membuat remaja menjadi bingung. Ketika perubahan itu terjadi berbeda dengan pengalaman teman sebayanya, seorang anak mungkin akan menganggap dirinya aneh.
Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan anaknya. Orang tua dapat mendampingi dan mengedukasi anak mereka tentang apa saja yang terjadi selama masa pubertas.
Dilansir dari Better Health, salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan oleh orang tua saat anak mengalami pubertas adalah menjadi orang kepercayaan sang anak untuk melakukan berbagai percakapan yang sulit tanpa mengolok atau menghakimi. Serta memberikan pengertian pada anak-anak bahwa pubertas adalah masa yang menyenangkan dan berarti mereka sudah dekat menuju dewasa.
Orang tua juga dapat lebih berempati kepada anaknya atas perubahan yang mereka alami dan yakinkan mereka jika perubahan tersebut normal terjadi. Pujilah anak atas usaha, pencapaian, dan perilaku positif mereka.
Selama masa pubertas, mungkin remaja akan mengalami ledakan emosional yang kuat, sebagai orang tua cobalah untuk tetap tenang. Tunggu hingga anak tenang baru bicara mengenai masalah yang terjadi, di sini mereka akan belajar mengatur emosi dan bereaksi saat ada konflik.
Tukar pikiran dengan pasangan atau orang tua lain, berbagi pengalaman dan kekhawatiran dapat membantu orang tua menormalkan kembali perasaan. Atau jika orang tua merasa ragu dengan perkembangan anaknya, mereka dapat berkonsultasi kepada dokter.
Itulah pengertian pubertas dan ciri-cirinya pada anak perempuan dan laki-laki. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk Anda.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.