Mencegah Anarkisme, Redaksi Miitra Sulawesi Perlihatkan Kegiatan Positif Buat Generasi Muda

oleh -
oleh

Makassar, Mitrasulawesi.id– Redaksi Mitra Sulawesi kembali menggelar Dialog Publik yang mengangkat tema ” Maraknya Anarkisme, Tanggungjawab Siapa” berlangsung di rumah jabatan Walikota Makassar Jl.Penghibur, Rabu (20/7).

Kegiatan Dialog yang menghadirkan Syamsumarlin, SH (Direktur LKBHMI PB HMI), Zulkarnain Hamson, S.Sos, M.Si, (Direktur Pusdiklat JOIN Pusat) Kombes Jamalauddin Farti (Dirkrimum Polda Sulsel), Hasanuddin (Wakil Ketua Karang Taruna Sulsel), dan Dewa Putu Gede (Aster Kodim 1408 Makassar) dan Arif Wangsa (Fungsionaris) Badan Kordinasi Nasional (Bakornas) Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Moderator.

Kegiatan yang menghadirkan binaan Komunitas Pemerhati Sejarah (KPS) Bukit Tamalate, dikegiatan Dialog diawali dengan Tari Paduppa sebagai Pembukaan acara di kegiatan Dialog.

Menurut Arif Wangsa Dg Nai yang juga penanggungjawab Kegiatan menuturkan, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk perhatian masyarakat terhadap kondisi generasi muda yang kian merosot, apalagi tindakan Anarkisme yang merak terjadi di Makassar didominasi para Pelajar.

Baca Juga:  LAPMI Makassar Bersilaturahmi ke 3 Media Besar

“Sesuai data di Polisi Daerah (Polda) Sulsel, mayoritas yang melakukan genk motor, balap liar, perang kalompok, hingga patte’ busur lari, rata rata anak remaja, sehingga harus menjadi perhatian khusus buat generasi muda,” tutur Daeng Nai sapaan akrabnya yang juga ketua Komisi Pelestarian Lembaga Adat KNPI Gowa.

Penyebab terjadinya aksi Anarkisme diantaranya, Kondisi Pendidikan di Indonesia yang sudah 2 tahun terakhir mengalami sekolah online, sehingga aktivitas para remaja itu tidak ada, apalagi pengaruh Gadget maupun game online, menjadi acuan untuk melakukan tindakan kriminalitas di kalangan remaja yang sat ini marak dimainkan para remaja.

Baca Juga:  JK Ingatkan Aparat Jangan Coba-Coba Curi Suara Rakyat

” Yang kami temukan dilapangan rata rata anak remaja yang melakukan aksi Kriminalitas, dan mereka termotivasi dengan kegiatan game Free Fire maupun Pubg yang sering mereka mainkan,” salut mantan Direktur LAPMI Makassar priode 2019-2020.

Dg Nai pun memberikan contoh kepada generasi muda, terkait aktifitas positif dan dapat menggali kreativitas para anak didik maupun remaja.

” Di Katangka kami punya Komunitas Perhatian Sejarah (KPS) Bukit Tamalate, yang aktif melestarikan budaya dan kreativitas digenerasi muda salah satu Contoh Tari Paduppa yang kami tampilkan diawal acara dan Tari Gandrang Bulo diakhir acara sebagai budaya asli Makassar,” paparnya kepada media.

Fungsionaris BAKORNAS LAPMI PB HMI ini pun mengharap semoga Pemerintah Kota Makassar, bisa terus mengembankan Kreativitas para Pelajar maupun generasi muda di Makassar, apalagi Historis Makassar sangat Kental dengan Sejarah, Adat dan Budaya.

Baca Juga:  Dinas PU Makassar Hadiri Sosialisasi Program IUWASH Tangguh

” Kita ketahui Bagaimn Kebesaran Nama Makassar hingga ke Kancah Internasional sudah tidak diragukan, kerena tatanan Sejarah dan Budayanya saya sudah melegenda, apalagi saat ini Makassar lagi mencanangkan program lorong Wisata sebagai program unggulan Walikota Makassar,” tutupnya.

Selain memiliki komunitas Pemerhati Sejarah, Dg Nai juga sudah mengelola Perpustakaan Sejarah Pertama di Sulawesi, yang miliki program Perpustakaan Inklusi Sosial yang berada di Kelurahan Katangka Kecamatan Sumba Opu Kabupaten Gowa, yang berada tidak jauh dari Perbatasan Gowa-Makassar.

“Apa yang kami lakukan di Gowa, bisa ditiru oleh pemerintah kota Makassar, untuk meredam aksi Anarkisme maupun kriminalitas di generasi muda,” tutup Dg Nai.(rls/tim)

Tinggalkan Balasan