Warga kerap menjadikan bahan gunjingan, menyebut dengan istilah “Guru Pelni” artinya kalau kapal Pelni datang mereka datang dan kalau kapal Pelni pulang mereka para tenaga pendidik ini ikut menghilang.
Pemerhati pembangunan wilayah kepulauan, Bahtiar K. juga berkomentar mengenai kalau kondisi yang ada seharusnya tidak terjadi lagi karena Bupati sebelumnya pernah mencanangkan dan menjanjikan akan mengangkat tenaga pendidik asal kepulauan dan ditempatkan di pulaunya masing-masing namun faktanya yang terangkat ke pulau-pulau malah mereka yang tidak betah di pulau.
Malah disejumlah sekolah di Kepulauan, tenaga-tenaga honor dan sukarela tetap tidak diangkat jadi tenaga kontrak karena persoalan politik desa dan imbas politik kabupaten yang tidak sejalan, sementara beban kerja mereka sangat berat mengganti posisi para guru ASN yang kebanyakan tidak melaksanakan tugas, ujar Bahtiar.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.