Basli Ali menyebut berdasarkan hasil analisis yang termuat dalam dokumen R3P Gempa Bumi 7,4 Skala Richter Kabupaten Kepulauan Selayar, besarnya kerugian dan kerusakan akibat dampak bencana gempa bumi tersebut sebesar Rp. 775 Milyar lebih.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, masih sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Diperkirakan total kebutuhan pendanaan untuk rehabilitasi rekonstruksi pascabencana gempa bumi Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar Rp. 353 Milyar lebih.
“Skala perioritasnya adalah Sektor Perumahan sekitar Rp. 19 Milyar- Sektor Infrastruktur Rp. 313 Milyar, Sektor Ekonomi Rp. 825 juta Sektor Sosial Rp. 20 Milyar dan Lintas Sektor Rp. 280 juta,” Papar Bupati merinci perkiraan kebutuhan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dengan jangka waktu pemulihan selama 3 (tiga) tahun yaitu periode tahun 2022 sampai dengan tahun 2024.
Dalam Rakortas Pembahasan R3P ini, Bupati Basli juga mengharapkan Percepatan realisasi bantuan Dana Siap pakai (DSP) untuk perbaikan rumah Warga Terdampak Bencana senilai Rp 7,9 M yang masih berproses di BNPB, serta Percepatan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi khususnya pembangunan infrastruktur pantai di Kecamatan Pasimaranu dan Kecamatan Pasilambena. (Humas-ic)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.