Kompetisi ini diadakan oleh General Entertainment Authority (GEA), sebuah badan resmi di pemerintahan Arab Saudi dan disiarkan di televisi setempat sejak awal bulan Ramadhan 2023.
Tercatat lebih dari 50.000 peserta dari 165 negara di seluruh dunia mendaftar untuk berpartisipasi dalam lomba ini. Pendaftaran dilakukan secara online pada Januari 2023. Pendaftar mengirimkan rekaman suaranya berdasar kategori lomba yang diikuti.
Dari ribuan pendaftar, 50 peserta terbaik dipanggil ke Saudi untuk bertanding langsung.
Tingginya partisipasi peserta lomba di seluruh dunia, kompetisi ini diberikan hadiah yang sangat menggiurkan.
Juara pertama kategori lomba membaca Al-Quran sebanyak 3 juta riyal atau sekitar Rp 12 miliar. Juara ke-10 mendapat 80 ribu riyal atau sekitar Rp 325 juta.
Untuk lomba Adzan, juara pertama mendapat 2 juta riyal atau sekitar Rp 8 miliar dan juara ke-10 mendapat 65 ribu riyal atau sekitar Rp 264 juta.
Pada gelaran tahun 2022, tidak ada peserta dari Indonesia yang lolos. Namun, salah satu juri yang menilai peserta berasal dari Indonesia, yaitu Miftahul Arifin, ustaz muda asli Madura.

Sementara, dalam lomba tahun ini, tercatat hanya Dhiyauddin saja wajah dari Indonesia sebagai peserta.

Dalam tayangan yang diunggah di medsos “Otr Elkalam” saat Dhiyauddin tampil di babak penyisihan pada 27 Maret lalu, keindahan lantunan Adzan Dialdin memukau dewan juri.
Seorang juri, Syeikh Bahloul, bahkan tak kuasa membendung tangis. Dia melepas kaca matanya lalu menyeka air matanya dengan tisu.
Juri lainnya geleng-geleng kepala dan mengangkat tangannya, terpesona oleh keindahan Adzan yang dialunkan Dhiyauddin. (#*#)
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
