Brussels, mitrasulawesi.id – Di hari kedua, konferensi tentang perdamaian dunia di kota Brussel, Belgia, pada European Resources For Mediation Support, Wakil Presiden RI yang ke 10 dan 12, M. Jusuf Kalla tampil sebagai pembicara utama, Jumat (19/10/2023).
Jusuf Kalla berbicara tentang perdamaian dalam perspektif islam di hadapan para mediator dan calon mediator perdamaian dari berbagai negara dan organisasi internasional.
Menurut Jusuf Kalla, “jangan pernah lagi bertanya tentang ajaran Islam mengenai perdamaian. Setiap kita bertemu orang, selalu kita awali dengan assalamu alaikum. Salam damai.”
Ini berarti, dalam kehidupan sosial itu, damai adalah dasar untuk melakukan interaksi sosial. Damai adalah fondasi aktivitas keseharian bersama dengan orang lain.
Orang Islam itu, lanjut Jusuf Kalla, melakukan kewajiban 5 kali sehari sholat. Tiap sholat diahiri dengan salam dua kali, yakni, sekali menghadap ke kanan, dan sekali menghadap ke kiri. Berarti, ada minimal sepuluh kali minimal, orang Islam itu memberi salam damai. Salam ke kiri dan kenan, bermakna sapaan kepada yang lain secara damai. Jadi apa yang mau disoal lagi, tegas Jusuf Kalla.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.