Pada catatan sebelumnya disebutkan bahwa aktivisme adalah ruh beragama. Berbagai bentuk ekspresi tentang aktivisme dapat kita temukan dalam Al-Qur’an. Dari perintah beramal, bergerak, hingga ke perintah dakwah, amar ma’ruf-nahi mungkar dan jihad.
Kali ini saya ingin mengelaborasi secara singkat beberapa tuntunan Al-Qur’an dalam menjalankan aktivisme. Tuntunan ini menjadi sangat penting sebab seringkali atas nama aktivisme dan semangat untuk berhasil menjadikan nilai-nilai moral dan keagamaan terlupakan. Sebaliknya, juga terkadang atas nama agama, keinginan dan semangat untuk berhasil menjadi kendor bahkan pudar.
Khusus di acara Konvensi NABIC kali ini saya saya menyampaikan lima acuan penting bagi setiap aktifis Muslim dalam menjalankan aktivismenya. Kelima acuan atau tuntunan ini saya simpulkan dari sebuah ayat singkat di Surah Toha ayat ke 42.
Allah berfirman: “Berangkatlah engkau (wahai Musa) dan/bersama Saudaramu dengan ayat-ayatKu dan jangan melemah dengan mengingatKu”.
Ayat ini sangat singkat. Namun begitu sarat dengan pesan-pesan khusus kepada nabi Musa AS dalam melakukan dakwahnya, membawa risalah Allah kepada penguasa tiran pada masanya (Fir’aun). Pesan-pesan ini adalah bekal utama setiap pelaku dakwah dan aktivisme dalam masyarakat.
Satu, perintah Allah “berangkatlah engkau (Wahai Musa) adalah perintah untuk bergerak dan pro aktif. Seolah Allah mengatakan jangan duduk melemah, menunggu dan pasif. Masanya untuk bangkit, berjalan, melangkah menuju kepada keberhasilan.
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.