Sesungguhnya kita hampir kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kebengisan penjajah Zionis Israel kepada bangsa Palestina, tidak saja di Gaza yang mengalami pembasmian dan penghancuran totalitas, genosida dan eliminasi etnis (ethnic cleansing). Tapi juga mereka yang di daerah pendudukan Israel lainnya, termasuk Ramallah dan Jenin, mengalami perlakuan yang tidak manusiawi dari penjajah zionis yang zholim.

Akhir-akhir ini mata kita tak bisa dipungkiri lagi untuk melihat berbagai realita yang justeru mungkin tidak pernah terbayangkan oleh benak kita sebelumnya. Berbagai realita di hadapan mata itu menjadikan banyak orang geleng kepala, seolah tak percaya dengan apa yang terjadi di hadapan matanya. Kita pastinya menerima ragam peristiwa itu sebagai bagian dari QadarNya. Itu realita. Realita yang menyisakan seribu satu pertanyaan di benak manusia.

Setiap kita membicarakan tentang masalah Palestina dan Israel begitu banyak hal yang perlu diklarifikasi dan diluruskan agar terhindar dari “penyesatan” (misleading) yang sistimatis dan terstruktur. Bahkan beberapa terminologi yang terpakai sengaja dipopulerkan untuk menyesatkan cara pandang (mindset) dunia internasional, termasuk dunia dan umat Islam.

Sebagai seorang imigran, Muslim asal Indonesia, pernah mengenyam pendidikan dan tinggal di beberapa negara, lalu kini telah tinggal di Amerika lebih dari separuh umur, tentu saya banyak mengapresiasi kebaikan dan kelebihan yang dimiliki oleh negara ini. Dengan segala kekurangannya Amerika merupakan negara yang hebat, maju, dan kuat. Istilah super power (adi daya) mungkin tidak lagi relevan. Tapi dalam banyak hal Amerika masih “on the top”(teratas) dalam banyak kemajuan duniawi.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.