Lutim, mitrasulawesi.id — Pementasan cerita legendaris dari Tana Luwu, I La Galigo turut mewarnai pelaksanaan Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII, di lapangan Gaswo desa Lampenai Kecamatan Wotu kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu malam, 11 September 2019.
Kolaborasi Musly Anwar selaku sutradara, Husni Utami bertindak sebagai koreografer dan Iqbal Makreda selaku arranger, mengemas cerita dalam bentuk Drama dan Tari I La Galigo, Mbuli I Lipu Ontonna Luwu.
Bupati Luwu Timur, Thoriq Husler yang yang mendampingi Datu Luwu, Sri Paduka Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, dalam sambutannya, menyampaikan rasa haru dan terima kasih karena ditunjuknya Luwu Timur sebagai pelaksana pagelaran pentas seni dan budaya.
“Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Datu Luwu, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami selaku penyelenggara pagelaran pentas seni dan budaya sebagai rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII kali ini. Kami juga ucapkan terima kasih yang penuh kebanggaan kepada generasi muda, khususnya generasi di Tana Luwu yang mau melestarikan budaya asli leluhur kita yang kemudian dikemas dan disajikan dalam bentuk cerita drama dan tari I La Galigo Mbuli I Lipu Ontonna Luwu,” kata Thoriq Husler.
Pementasan cerita I La Galigo mengisahkan perjalanan kehidupan manusia, dihiasi dengan peperangan, kisah cinta terlarang, hingga pernikahan beda adat istiadat.
Selain masyarakat yang antusias menyaksikan pementasan seni ini, para Raja, Sultan, Permaisuri dan kerabat kerajaan serta kesultanan juga sangat menikmati pementasan I Lagaligo. (*)
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.