Perempuan Tempat Bercocok Tanam

oleh -
oleh
Penulis, Hamka Pakka

Sidrap, MitraSulawesi.id– Hari ini tepatnya Ahad, 10 Mei 2020 saya mendengar ada berita tentang penganiayaan terhadap seorang ibu rumah tangga, mendengar hal itu sungguh miris mendengarnya. Kenapa tidak ? seorang suami yang tega menganiaya istrinya sendiri. hal itu membuat tangan saya greget untuk menuangkan gagasan saya lewat tulisan ini, seperti kata guru saya semua orang adalah penulis andaikan tulisannya di medsos di kumpul dalam note booknya.

Moment kali ini juga masih moment bulan suci Ramadan, sungguh tega laki-laki itu rela menganiaya istrinya sendiri di bulan penuh rahmat ini. Mungkin saat ini penulis belum mempunyai seorang istri, jadi belum tahu bagaimana peran seorang suami terhadap istri. Bagaimanapun itu penulis tetap tidak membenarkan hal tersebut, karena menurut saya seorang suami itu juga mempunyai seorang ibu dan ia lahir dari Rahim seorang perempuan.

Baca Juga:  Usai Sekolah Kapolsek Maritengngae Bakal Kembangkan Tanaman Hidroponik

Bagi saya sendiri, perempuan ibarat lahan tempat laki-laki bercocok tanam. Apa yang kita tanam maka itu yang akan kita panen. Sama halnya perlakuan kita terhadap perempuan kalau perlakuan kita dasarnya cinta dan kasih, maka permpuan itu pun memberikan perlakuan yang sama. Saya heran di jaman ini, kok masih ada yah laki-laki yang main tangan terhadap perempuan.

Baca Juga:  Ratusan Masyarakat Dapat Vaksin Gratis dari Polres Sidrap

Perempuan bagi saya, sosok makhluk tuhan yang butuh cinta dan kasih. Perempuan juga manusia biasa yang tidak luput dari keselahan, salahnya perempuan bukan untuk dididik dengan kekerasan. Melainkan di didik dengan bijak. Sebagai kepala rumah tangga, tentu harus bisa menjadi panutan dan pelindung keluarganya. Bukan justru menjadi pengancam kedamaian terhadap keluarganya.

Baca Juga:  Maksud Pererat Tali Silaturahmi, Pangdam XIV Hasanuddin Berkunjung ke Makodim 1420 Sidrap

Terakhir dalam tulisan kali ini, seuntai kalimat dari saya. “Ada dua hal yang sensitif dari perempuan, telinga dan hatinya. Jagalah perkataanmu untuk tidak melukai pendengarannya, jagalah perbuatanmu untuk tidak melukai perasaannya”.

Penulis

Hamka Pakka


Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan Balasan