Sebelum Terjadi Pembunuhan Sadis di Bantaeng, Keluarga Ini Bakar Dupa 4 Hari

oleh -

BANTAENG, MITRASULAWESI.ID – Kasus seorang ayah tega membunuh anak putrinya terjadi di Desa Pattaneteang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng (Sulsel), Sabtu 9 Mei 2020 kemarin.

Dari informasi yang dihimpun bahwa ayah yang bernama Darwis (50Th) menggorok putri bungsunya, Rosmini (18Th) bersama 7 anggota keluargannya ikut terduga melakukan pembunuhan tersebut.

Rosmini meninggal dunia mengalami luka menganga dibagian leher akibat digorok oleh bapaknya sendiri dan luka di bagian kepala dan lengan kanan.

Berikut identitas ke 9 orang yang diperiksa Polisi:

Baca Juga:  Sampaikan Tertib Bersepeda, Kepsek SD 5 Lembang Cina : Terima Kasih Polres Bantaeng

DG (L- 50 thn), A (P-50thn), RD (L-30thn), HD(P-28thn), ND (P-21thn), AD(L-20thn), SD (P-14thn), AJ (P-40th), RA (P-24thn). Ke 9 orang yang diamankan merupakan Orang Tua dan Saudara Korban, ujar Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sadri.

Meskipun saat ini Polisi belum menemukan motif di balik pembunuhan sadis ini, namun telah beredar di Medsos dugaan penyebab terjadinya pembunuhan yang diduga satu keluarga ini.

Juga beredar di Media Sosial, Sebelum terjadi pembunuhan, satu keluarga ini melakukan ritual bakar dupa selama 4 hari lamanya.

Baca Juga:  2 Pelaku Penggelapan Ratusan Unit Ponsel Dijebloskan Masuk Bui

“Siapa yang paling banyak salahnya dalam berzikir maka dijadikan tumbal. Nah, anaknya yang perempuan paling banyak salahnya, makanya langsung digorok lehernya,” tulis Annisaa.

Selain itu, ada 3 orang tetangganya, yakni Irfan bin Reni (18), Saenal bin Hatim (35 tahun, mengalami luka sobek di kepala akibat parang), serta Usman (34, mengalami luka gores bagian telinga akibat parang), serta Usman (34, mengalami luka gores bagian telinga akibat senjata tajam) yang sempat ditahan dan disandera oleh satu keluarga itu.

Baca Juga:  Menyambut Hari Jadi Bhayangkara, Polres Bantaeng Gelar Donor Darah

Ketiga tetangganya itu dipaksa untuk masuk ke rumah dan diminta mengucapkan syahadat berulang-ulang sambil diancam senjata.

“Yang menyandera itu Darwis dan semua anak-anak yang laki-laki. Kita sedang dalami siapa yang eksekusi korban,” ujar Kasubag Humas Polres Bantaeng Aipda Sandri Ershi.

Tinggalkan Balasan