Ulama Dianiaya Oknum Satpol PP, Tanda Akhir Zaman

oleh -

Surabaya,Mitrasulawesi.id– Tindakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan tindakan fisik terhadap Habib Umar Assegaf di Surabaya, Jawa Timur, Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengecam Keras.

“Kami dari PA 212 mengecam keras tindakan biadab oknum aparat Satpol PP yang telah memukul Habib Umar Assegaf,” ucap Mujahid 212, Novel Bamukmin, yang dikutip pojok Kamis (21/5).

Habib Novel menilai, Habib Umar merupakan seorang ulama dan sudah sepuh yang seharusnya dilindungi.

“Kami meminta aparat kepolisian menangkap Asmadi (anggota Satpol PP) karena sudah melakukan penganiyaan yang merupakan tindakan pidana,” katanya.

Baca Juga:  Ternyata Ikan Oarfish di Selayar Tidak Kena Pancing, Tapi Begini Ceritanya

Vidio detik detik ulama jadi sasaran Satpol-PP.
https://youtu.be/YtzijcKGi1g

Apalagi kata dia, umat Islam kini sedang marah terhadap tindakan petugas tersebut di tengah bulan Ramadhan.

“Apalagi di bulan puasa karena kalau tidak oknum Satpol PP tersebut atau petugas damkar tersebut tidak ditangkap, maka sudah dipastikan umat Islam yang cinta ulama akan membuat perhitungan dengan caranya sendiri,” tegasnya.

Bagi Novel, urusan penganiayaan ulama, bukan ulama tersebut saja yang tersakiti. Tapi tindakan itu telah menyakiti umat Islam.

Baca Juga:  Pasien Covid Dibawa Kabur, KNPI: Masyarakat Butuh Edukasi

“Untuk itu pelaku yang bersangkutan harus menyerahkan diri ke polisi dan meminta maaf kepada umat Islam,” ujar Novel.

Dari hadis ini, Rasulullah memberi isyarat tentang tanda-tanda kiamat. Pertama, diangkatnya ilmu. Allah akan mengangkat ilmu dari muka bumi dengan berbagai cara, di antaranya dengan mematikan ulama.

Dari Tsauban radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa­-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni bekas hidangan mereka” Maka salah seorang sahabat bertanya “Apakah karena kami sedikit pada hari itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam menjawab “Bahkan kamu pada hari itu terlalu banyak, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh­musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’. Seorang sahabat bertanya “Apakah ‘wahan’ itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab “Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Daud).(tim/WD)

Tinggalkan Balasan