Makassar,Mitrasulawesi.id– Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Badan Kordinasi Nasional (Bakornas) yang berlangsung pada 26-30 September mendatang, mendapat kritikan pedas dari Direktur LAPMI Cabang Makassar, terkait pelaksaan yang dilaksanakan secara Online.
Arif Wangsa sebagai Direktur Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Makassar, menolak pelaksanaan Munas yang dilaksanakan di Bogor secara Online.
Menurutnya, pelaksaan Munas yang berlangsung selama 5 hari ini, mencederai wadah musyawarah Nasional yang akan melibatkan seluruh kader LAPMI se-Indonesia.
“Selama terbentuknya LAPMI Nasional belum pernah diadakan secara Online, dan jika itu terjadi maka membuat sejarah baru di tataran LAPMI,” tuturnya kepada media Kamis 23/9.
Arif yang juga Wakil Ketua KNPI Kabupaten Gowa menilai, bahwa Munas adalah forum tertinggi dalam pertemuan Lembaga Kekaryaan PB HMI, Bidang Kekaryaan dan Pengembangan Profesi, sehingga dibutuhkan pertemuan secara tatap muka maupun diskusi langsuang.
“Munas ini adalah Rapat Tertinggi di tataran LAPMI sehingga dibutuhkan ide dan gagasan secara kongkrit untuk bisa merembuhkan arah dan tujuan Bakornas LAPMI kedepanya,” cetusnya.
Selain itu Daeng Nai sapaan Arif Wangsa, mengharap jika pelaksanaan ini tetap dipaksa, Panitia harus menjamin seluruh optimalisasi pelaksaan mulai dari hari pertama hingga akhir, maupun efektifitas pelaksaan Munas.
“Jika Pelaksaan Munas tetap dipaksa secara online, maka panitia harus menjamin seluruh optimalisasi pelaksaan, mulai dari awal hingga akhir, jika tidak pelaksaan Munas ini harus dikembalikan di Bidang KPP dan Ketua Umum PB HMI harus bertanggung,” tegasnya.
(Ar/Tim).
Eksplorasi konten lain dari mitra sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.