Kerajaan Gowa Mengislamkan Beberapa Daerah. inilah yang Mengislamkan Gowa

oleh -

Gowa,Mitra Sulawesi.id– Kebesaran nama Gowa dimasa lampau sudah tidak diragukan lagi, hal ini dibuktikan dengan beberapa bukti sejarah yang menjadi dasar refrensi buat generasi selanjutnya. Salah satunya penyebaran Islam di Sulawesi Selatan Kerajaan Gowa punya peran penting dalam penyebaran kepercayan Nabi Muhammad SAW.

Pengenalan masyarakat Kerajaan Gowa dengan orang-orang Islam sudah berlangsung, jauh sebelum Raja Gowa XVI To Mapa risi Kallonna memberikan perhatian dan fasilitas terhadap para pedagang yang tinggal di Makassar. Perlakuan Raja Gowa kepada saudagar-saudagar Muslim dengan hak istimewa, bahkan dibangunkan sebuah mesjid, menunjukkan adanya simpati dan perhatian khusus Raja Gowa kepada orang-orang Islam yang berprofesi sebagai pedagang.

Fakta itu bertambah lebih jelas pada masa pemerintahan Tunijallo, yakni ada kunjungan diplomasi Raja Ternate Sultan Babullah ke Makassar. Walaupun misi dakwah tidak berhasil, namun hubungan bilateral terjalin baik dan Raja Gowa ketika itu, menunjukkan sikap simpati kepada agama Islam. Kunjungan diplomasi itu dapat diasumsikan berdampak pada hubungan dagang yang baik dan hubungan politik yang kondusif. Penolakan Tunijallo memeluk Islam, dapat dipahami sebagai bentuk pemikiran bebas raja dan kehati-hatian terhadap tawaran sistem nilai baru.

Baca Juga:  Kebun Dg Beta Hampir Meledak, Untung Martir Terciduk

Sebagai raja, ia pribadi repsentatif kepercayaan dan pandangan hidup (pangngaderreng) dalam masyarakat yang dipimpinnya. Ia belum mendapatkan alasan yang cukup untuk berpindah agama. Dasar sikap demikian, dapat dipahami dari pernyataan Ishomuddin bahwa: Agama dalam kehidupan manusia sebagai individu berfungsi sebagai sistem nilai yang memuat norma-norma tertentu. Sistem norma agama memiliki arti khusus dalam kehidupan individu. Sistem ini terbentuk melalui proses belajar dan proses sosialisasi. Perangkat nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh keluarga, teman, institusi, dan masyarakat luas.

Baca Juga:  Direktur Teknik PDAM Gowa Akan Meyiapkan Mobil Tangki untuk Melayani Masyarakat

Pada hari Kamis 22 September 1605/9 Jumadil Awal 1014, Karaeng Tallo telah merima agama Islam bersama dengan saudaranya disusul Raja gowa ke-XI, nama aslinya adalah I Manggorai Daeng Mametta Karaeng Bontolangkasa.

sehari kemudian kerabatnya di Kerajaan Gowa mengucapkan syahadat, tetapi dua tahun sebelum itu, menurut Mattulada mengutip pendapat Makkarausu bahwa yang pertama menerima Islam adalah Kerajaan Luwu pada tahun Pasca Islam menjadi agama resmi Kerajaan Gowa Tallo. I Mangarangi Daeng Manrabia yang bergelar Sultan Alauddin mengeluarkan dekrit pada tahun 1607 untuk menjadikan Islam sebagai agama kerajaan dan agama masyarakat, serta mengajak kerajaankerajaan tetangga. Seruan masuk Islam kepada kerajaan-kerajaan kecil diterima dengan damai.

Tetapi seruan masuk Islam diterima dengan damai tidak berlaku terhadap Kerajaan Bugis yang kuat, seperti Kerajaan Sidenreng, Soppeng, Wajo, dan Bone mereka menolak dengan keras. Penolakan tersebut direspon oleh Kerajaan Gowa Tallo dengan ekspedisi perang sebanyak empat kali yang dimulai pada tahun Pada awalnya ekspedisi perang Gowa Tallo kalah, tetapi pada tahun-tahun berikutnya mereka menang yang ditandai dengan penerimaan Islam di Kerajaan Sidenreng dan Soppeng tahun 1609, Kerajaan Wajo tahun 1610, dan terakhir Kerajaan Bone tahun, sementara yang mengislamkan Raja Gowa dan Tallo adalah Katte Tunggala atau Abdul Makmur Khatib Tunggal bergelar Datuk ri Bandang.

Baca Juga:  Ajaib Sumur Bissua' di Tumbuhi Pohon Berumur Ribuan Tahun

Sumber:(Cet. I; Makassar: Padat Jaya, 2002), h Ishomuddin, Sosiologi Agama (Cet. I; Malang: UMM Press, 1996), h. 35. Lihat, Abu Hamid dkk, Jejak Kehadiran Sinjai Hingga Masuknya Islam,
1611 J. Noorduyn, op. cit., h Menurut catatan lontara harian Kerajaan Gowa

Tinggalkan Balasan