Gowa, mitrasulawesi.id — Mahasiswa KKL STIEM Bongaya angkatan 45 kelompok 8 kembali mengadakan seminar. Kali ini mengambil tema literasi dan inklusi keuangan. Seminar yang diadakan di kantor Desa Panaikang ini menghadirkan pemateri dari Galeri Investasi-Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) STIEM Bongaya Makassar. Acara dihadiri oleh ibu-ibu PKK, kader kesehatan, OSIS SMKN 5 Gowa, perwakilan GI-KSPM STIEM Bongaya serta pelaku UMKM.
Materi pertama dibawakan oleh Dr. Muhammad Irfai Sohilauw., S.Kom., M.M. pemateri yang kesehariannya adalah Kepala Galeri Investasi sekaligus Pembina GI-KSPM STIEM Bongaya ini membawa materi berjudul “Literasi dan Inklusi Keuangan”. Dalam pemaparannya, pemateri menjelaskan pentingnya masyarakat memahami tentang pengetahuan keuangan.
“Kalau mampu memahami pengetahuan keuangan, insya allah akan lebih bijaksana dalam menyikapi masalah keuangan, terutama dari gangguan investasi bodong. ”, tegas irfai.
Selanjutnya, irfai yang juga pembimbing kelompok 8 ini menyatakan bahwa ada ciri-ciri apabila seseorang dikatakan telah baik pemahaman tentag keuangan. Diantaranya : (1). pemahaman seorang individu terhadap nilai suatu barang dan skala prioritasnya. ; (2). mampu menganggarkan, menabungkan, dan mengelola uang secara efektif. ; (3). mampu mengelola kredit sehingga tidak menunggak atau gagal bayar.; (4). pemahaman tentang pentingnya asuransi perlindungan pada berbagai risiko, Termasuk pemahaman pada inflasi nilai uang.; (5). pemahaman tentang dasar-dasar investasi dan daya tukar uang .; (6). memiliki perencanaan pensiun yang matang.; (7). pengetahuan tentang pemanfaatan belanja, seperti perbandingan produk dan pengetahuan untuk mendapatkan saran serta informasi. (8). mampu mengenali prioritas dalam mengatur urusan finansial pribadi sehingga mengurangi konflik atau kebutuhan dan keinginan. “Selain itu, ada baiknya masyarakat memanfaatkan lembaga keuangan dalam melaksanakan transaksi keuangan, seperti menabung, mengambil pinjaman, asuransi dll. Dengan demikian, akan tercipta pemerataan inklusi (akses) keuangan di masyarakat” tutup irfai.
Selanjutnya, materi dibawakan oleh Arzah Hidayatullah., S.E. pemateri yang kesehariannya merupakan staff galeri investasi sekaligus anggota dewan pengawas GI-KSPM STIEM Bongaya ini memaparkan materi tips menghindari investasi bodong. Dalam pemaparannya, pemateri menjelaskan pentingnya investasi, terutama saat seperti sekarang.
“Instrumennya bisa Deposito, Emas, Property, Saham dan Reksadana. Masyarakat harus jeli melihat tawaran invetasi yang berdatangan, karena kasus investasi bodong.Biasanya investasi bodong itu mempunyai ciri-ciri : menawarkan keuntungan terlampau tinggi, keuntungan dalam waktu singkat, perizinan bermasalah, cara penjualan tidak resmi, diminta mencari nasabah baru, perusahan dan produk tidak jelas, pengelolaan sumber dana tidak transparan dan keuntungan macet”, tegas yayat.
Menutup pemaparannya, Yayat memberikan tips untuk menghindari investasi bodong, yaitu : (1). Lakukan riset sebelum berinvestasi. Usahakan pahami sistemnya, alokasi dananya, profit yang didapat, resiko investasinya dan legalitasnya.; (2). Bertanya kepada kenalan yang lebih paham. Dengan begitu anda dapat meminimalisir resiko kerugian.; (3). Cermati dokumen perusahaan dengan seksama. Dokumen yang diserahkan biasa terdiri dari skema investasinya dan informasi terkait orang-orang dibalik perusahaan.; (4). Cek legalitasnya di OJK. Bisa di cek dengan menghubungi 150-0655 atau melaluii email @waspadainvestasi2ojk.go.id; (5). Jangan tamak, karena investasi bodong biasanya menyasar mereka yang tergiur dengan profit tinggi.
Peserta tampak antusias, ditandai dengan begitu banyaknya pertanyaan yang muncul saat sesi diskusi. pada intinya, bermuara pada satu titik, wajib memahami kondisi keuangan masing-masing sehingga dalam mengambil keputusan keuangan, nantinya dapat dipertanggungjawabkan.
Eksplorasi konten lain dari Mitra Sulawesi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.