Aisyiah Panjang Umur Karena Toleran Pada Fikiran Baru

oleh -

SELAYAR, mitrasulawesi.id Aisyiah dan Muhammadiyah bisa panjang umur dan bertahan dari waktu ke waktu, karena toleran pada Fikiran Baru, dan senantiasa menjaga posisi “Washatiyah” (tengah- tengah).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kepulauan Selayar pada saat di atas pesawat, Ahad (5/3/23) pagi, sedang siap siap terbang menuju Kendari untuk mengikuti Pengukuhan Pengurus Perantauan Masyarakat Selayar (Permas) Sulawesi Tenggara.

Baca Juga:  Oknum Petugas Dinas Perhubungan di Pattumbukang Larang Penumpang Buang Air di Kapal

Saifu Ari mengemukakan, bahwa Pimpinan Pusat Aisyiah Latifah Iskandar, dalam sambutannya saat pembukaan Muswil ke 40 Aisyiah di Alun Alun Alun Abu Bakar Lambo Battili Enrekang, sabtu (4/3) pagi, faktor lain yang turut menentukan kebertahanan Aisyiayah dan Muhammadiyah, adalah, “Dinamis”.

Baca Juga:  Wujudkan Pintar Ngaji, Wabup Selayar Launching Gerakan Sekolah Mengaji

“Musyawarah – musyawarah yang dilaksanakan, termasuk pada amal usahanya, bersifat kongkrit dan transfaran. Juga identitasnya jelas, Islam berkemajuan berbasis akar rumput, dan juga bersifat konservatif,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Latifah Iskandar menegaskan bahwa dalam Pemilihan pimpinan, Aisyiah dan Muhammadiyah mengutamakan musyawarah dengan berlandaskan firman Allah (Al – Qur’an), dengan catatan Calon pemimpin yang dipilih memiliki syarat Tinggi ilmunya, Tinggi budinya dan Baik kelakuannya.

Baca Juga:  Bupati Basli Ali Buka TMMD ke 111 Kodim 1415 Selayar, Ini Program Pembangunannya

Wabup menjelaskan, Musywil Aisyiah dipadukan dengan Musywil ke 40 Muhammadiyah Sulawesi Selatan, yang dihadiri sekitar 6200 peserta dan penggembira dari Prov dan Kabupaten / Kota se Sulawesi Selatan.